Yang Lagi HOT!

Posted by : JIM Jumat, Maret 30, 2012


Assalamu'alaikum Wr. Wb.


Pasti sudah pada tahu kan mengenai berita tentang wabah tomcat ini. Ya, wabah yang awal penyerangan berada di Surabaya, kini semakin meluas ke berbagai daerah di Jawa Timur. Di sini saya tidak akan menjelaskan bagaimana penyebaran wabah tomcat ini dan juga apa itu tomcat, karena informasi semacam itu sudah banyak beredar di berbagai berita di media massa. Hampir setiap hari pun, di berbagai channel di televisi sudah sering membahasnya. Bahkan, cari di internet pun, berjajaran web pun menyuguhkan. Ya, berdasarkan banyak berita yang menggemparkan ini, wabah tomcat akan menyerang fisik seseorang seperti luka bakar. Yah… kata berita yang banyak beredar di media massa sih. Tetapi, dibalik semua itu…

Ya, dibalik semua itu, tidakkah kalian sadar bahwa wabah tomcat ini tidak hanya meyerang fisik seseorang, tetapi juga psikis kebanyakan orang. Oke, baiklah, mulai dari sini kita tidak melihat berdasarkan sudut pandang “kebanyakan kata berita”, tetapi berdasarkan “kenyataan di lapangan”. Cobalah kalian perhatikan bagaimana psikis kebanyakan orang tentang wabah tomcat ini. Pasti kalian sudah sadar, bukan?

Baiklah berdasarkan “kenyataan di lapangan” tentang wabah tomcat di sekitar daerah penulis ini, kurang lebih seperti pemaparan selanjutnya ini. Kebanyak orang menjadi merasa khawatir, was-was, dan takut dengan yang namanya “tomcat”. Bagaimana tidak? Hampir setiap hari penulis mendengar kata-kata yang kurang lebih seperti berikut, “awas ada tomcat loh”, “eh, hati-hati siapa tau ada tomcatnya”, “eh, tomcat loh…”, bla bla bla dan bla. Yah, sering saya jumpai perkataan seperti itu. Hal ini menandakan bahwa entah secara sengaja atau tidak, wabah tomcat ini sudah mempengaruhi kondisi psikis masyarakat. Bahkan, sering juga saya mendengar seorang orang tua yang mengatakan kepada anaknya ketika si anak bandel atau bermain tanah dengan perkataan seperti, “hayo kalo nakal-nakal digigit tomcat loh”, “eh, le.. jangan main di situ, entar digigit tomcat loh”, yah… dan berbagai perkataan semacam itulah, yang untuk menakut-nakuti si anak. Ini menandakan juga bahwa tomcat bisa menjadi sebagai bahan untuk menakut-nakuti. Bahkan, entah informasi dari mana yang menyebutkan “digigit”, padahal tomcat tidak menyerang melalui gigitan, tetapi melalui cairan yang keluar dari tubuhnya.

Kemarin setelah beberapa hari liburan juga, ketika saya berada di dalam kelas sebelum pelajaran pertama dimulai, ada teman saya yang mengatak, “eh, gak ada tomcatnya tah ini, dah lama gak dipake gini, jangan-jangan ditinggali tomcat, haduh aku loh takut, bla bla bla…” Yah perkataan semacam itulah. Dan tentunya setelah itu kelas cukup ramai mengatakan beberapa hal yang mungkin kelewatan tentang tomcat. Bahkan sampai sekarang pun (sampai tulisan ini dipostingkan), saya masih sering mendengar teman-teman saya mendebat masalah tomcat. Kebanyakan hal yang saya dengar mengenai takutnya mereka dengan tomcat ini. Dengan kata lain mereka telah terserang tomcat secara psikis. Yang mungkin menurut saya terlalu lebay.

Nah, tentunya hal-hal itu menjelaskan betapa psikis masyarakat menjadi tertekan akibat yang namanya tomcat. Kenapa bisa seperti itu? Tentunya ini tak terlepas dari faktor media massa yang terlalu lebay (baca: menggempar-gemparkan) perihal tomcat. Memang, media massa merupakan faktor penting di zaman yang modern ini untuk memperoleh informasi secara cepat. Tetapi, terlepas dari semua itu, seiring dengan perkembangan zaman, berkembang pula adab jahiliyah yang dikemas dalam bentuk modern. Media massa sekarang ini sepertinya lebih banyak mudharatnya daripada manfaat dalam memperoleh informasi. Bagaimana tidak? Coba saja sekarang kita amati media massa yang banyak beredar sekarang, seperti halnya televisi. Bayangkan betapa banyaknya tayangan atau tontonan yang sebenarnya TAK PANTAS untuk ditayangkan. Lihatlah berapa jumlah ‘kemaksiatan’ yang bisa ditonton dalam sehari. Tak terbayangkan jumlahnya. Bahkan sekalipun saat itu kita sedang menyaksikan program yang mendidik, dakwah, atau informasi, tetapi, lihatlah iklan yang begitu mengumbar kemaksiatan. Jadi, yang ditonton bisa dikatakan mencampur-baurkan antara yang hak dengan yang bathil.

Selain itu, informasi yang kita peroleh belum tentu semuanya benar, bahkan bisa jadi itu hanya akal-akalan saja untuk faktor tertentu, seperti untuk rating tv, atau malah untuk menjerumuskan manusia saja. Coba saja bayangkan, teroris yang katanya kejam, menakutkan atau ganas, dengan modus yang katanya ‘jihad’ dari para umat Muslim, bisa ditangkap dengan mudah dan cepatnya. Tetapi, sekali lagi KORUPSI, bukan main kepalangnya gak tuntas-tuntas juga. Sebulan tak terselesaikan, setahun malah makin jelimet rumitnya, hingga bahkan terlupakan dan pelaku dapat terbebaskan begitu saja. Apakah tidak aneh?

Yah… informasi yang kita peroleh tak selamanya benar. Lebih-lebih kalau acara-acara gossip –.–“ Maka dari itu janganlah mau menelan mentah-mentah informasi yang kita peroleh. Tetapi sebaiknya pikirkanlah terlebih dahulu, cerna baik-baik, dan buatlah analisis sendiri. “INGAT! Tidak selamanya sesuatu yang banyak itu adalah sesuatu yang benar, bahkan sesuatu yang benar seringkali tertindas sesuatu yang banyak.

Yah… bukan maksudku untuk sombong, tetapi bisa dikatakan aku ini orangnya cukup kritis. Jika mendapat informasi, terlebih seperti sms yang menyebutkan sesuatu dan kemudian disuruh untuk menyebarkan. Maka, aku pasti tak segera menyebarkan, tetapi kan ku tanya si pengirim itu sampai sedetilnya. Biasanya (semuanya sih) kalau ku tanya mengenai informasi yang ku peroleh itu, pasti si pengirim itu akan mengeluh, katanya aku terlalu ginilah, gitulah, dan pasti menjawab “itu juga dapat dari teman kok, jadi gak taw.” Yah… memang seperti itulah aku orangnya. Makanya sekarang aku jarang dapat sms kayak gitu. Mungkin sudah pada kapok yah…

Eh, malah curhat, ah, tak apalah, emang dari awal cuma curhat doang. Yah… hanya seperti inilah postinganku kali ini. Aku hanya ingin menekankan bahwa pengaruh media massa di zaman sekarang ini cukup besar (atau malahan sangat), maka dari itu, kita sebagai pengguna/ pemakai media massa harus cerdas-cerdaslah dalam mengolah informasi yang diterima. “Senjata itu tergantung pengguna.

{ 5 Comments... read them below or Comment }

  1. Tomcat benar-benar sudah menjadi fenomena, tapi katanya tomcat juga menguntungkan buat petani???

    BalasHapus
  2. iya sob... benar-benar fenomena yang menggila....
    kalo masalah itu mah saya juga gak ngerti....

    BalasHapus
  3. nice share sob,,,
    btw follow sukses #26 di tunggu follbacnya

    BalasHapus
  4. Tomcat sekarang bisa digunakan buat nakut-nakutin bocah. Haha untung bukan Tom & Jerry

    BalasHapus
  5. Wahyudi : haha.... iya sob... bukan hanya nakutin bocah kecil ja.. sekarang yg dah pada gedhe juga masih da yg takut.....

    BalasHapus

- Copyright © ShadowZ Space - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -