- Back to Home »
- Corat Coret Curhat , Kompetisi »
- THE REMAINING MEMORIES
Posted by : JIM
Jumat, Oktober 11, 2013
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...
Hey-hey… Bertemu kembali di ShadowZ Space. Kali ini saya akan menceritakan tentang sesuatu yang ada sangkut-pautnya dengan tema GA, yaitu “Kenangan Paling Berkesan dengan Papa”, karena postingan ini untuk diikutkan pada GA tersebut.
Nama pena penulis, yaitu JIM, merupakan inisial dari Jalaluddin Ibnu Muslich. Dari namanya sudah jelas siapa namaku dan siapa nama ayahku. Oh, iya, aku manggilnya ayah, bukan papa atau panggilan ngetrend lainnya. Sebenarnya sudah lama aku ingin menceritakan ini, tapi gak tahu deh, namun karena ada GA, ini kesempatan bagus untuk bercerita.
Ayahku merupakan sosok ayah super terbaik yang pernah aku temui. Beliau merupakan seorang pekerja keras, disiplin, rajin, tekun, dan T-O-P-lah pokoknya. Dahulu, beliau bekerja kesana-kemari dan punya banyak kegiatan, baik pagi maupun siang. Waktu aku kecil, beberapa kali diajaknya, tetapi lupa ke mana saja.
Selain itu, bukan hanya bekerja di luar, beliau juga memiliki toko sekaligus tempat jahit di rumah, yang biasanya buka hingga larut malam. Ayahku kalau tidur mungkin hanya 2-3 jam, kegiatan menjahitnya bisa sampai jam 1 malam, tetapi sebelum Shubuh sudah bangun. Jadi bisa dibayangkan betapa sibuknya, bekerja pagi-siang-malam. Tetapi walaupun begitu, beliau merupakan sosok yang peduli dengan keluarga. Setelah Maghrib, kami (aku dan kakak-adikku) mengaji bersama. Dan malam harinya, sekitar jam 8-9 malam, itulah saat di mana kami menunggunya, karena sembari menunggu toko, ayahku menceritakan berbagai kisah dan nasihat kepada kami.
Dan ternyata, bukan hanya peduli dengan keluarga, tetapi juga dengan adik-adiknya. Aku baru mengetahui hal tersebut ketika aku beranjak dewasa. Ayahku tidak hanya menanggung beban keluarga, tetapi juga membiayai kuliah adik-adiknya. Pantas saja ayahku selalu bekerja keras.
Tetapi.. semuanya hanya kenangan tersisa. Dan kenangan terakhir mengenai ayahku adalah…
Saat di mana aku mengalami mimpi terburuk sepanjang hidupku, bermimpi kehilangan sosok ayahku. Saat aku terbangun, aku telah meneteskan air mata, tetapi saat itulah aku dapat bernafas lega, karena aku pikir semuanya hanya mimpi. Aku benar-benar senang, tetapi… hembusan nafas itu tidaklah bertahan lama. Lamat-lamat aku mendengar suara tangisan adikku di luar kamarku. Aku terkejut mendengarnya, aku mencoba bangkit untuk mendengarkan dari balik kamar. Terdengar suara ibuku yang berusaha menenangkan adikku, “Sabar, semua sudah menjadi takdir Allah. Jangan cengeng, masmu aja gak nangis.” Deg… kaget… tersentak aku mendengarnya. Sebenarnya apa yang terjadi? Aku terus mencoba mendengarkannya, ingin mencari tahu yang sebenarnya terjadi. Hingga pada akhirnya seakan aku tidak percaya dengan semuanya. Aku kembali ke ranjangku dan menangis sebisanya, berusaha membangunkan diriku, masih menganggap semuanya mimpi. Tetapi itu bukanlah mimpi.
Kemudian aku berpikir, aku masihlah seorang kakak, jika aku keluar dengan tangisan, itu hanya akan membuat adikku bertambah sedih. Akhirnyapun aku berusaha menghabiskan semua air mataku di dalam kamar. Aku harus tegar.
Mimpi terburukku itu terjadi ketika aku kelas empat SD. Setelah kematian ayahku, hidup kami sekeluarga tidaklah sebaik dahulu. Semua telah berubah. Tetapi, semua kenangan tersisa tentang ayahku masih aku pendam, karena aku harus tetap melangkah maju, menjadi seseorang yang jauh LEBIH HEBAT dari ayahku. Ya, LEBIH HEBAT, bukan SEHEBAT. Karena ayahku pernah berkata, “Seorang anak harus lebih baik dari orangtuanya.”
Dan itulah yang menjadi motivasiku untuk tetap maju.
Artikel ini disertakan dalam Semut Pelari Give Away Time
Paling sedih kalo ayah udah dipanggil Tuhan. Semoga amal ibadahnya diterima di sisi-Nya!
BalasHapusya mas...
BalasHapusmakasih... ^^
smg sang anak bs lbh baik dr ayahx.., aamiin..
BalasHapusWaahh.. aku ngga tau perasaan ditinggal orang tua, soal'y mereka masih ada.. tapi ketakutan selalu ada.. takut bener2 mereka dipanggil Allah, walopun itu sebuah keniscayaan, PASTI ..
BalasHapusharus jadi lebih hebat yah..
Rohis Facebook : ya mas, makasih... semoga...
BalasHapusNuraeni Ratnawati : iya mbak, selagi masih ada, jaga dengan baik dan lakukan yg terbaik untuk mereka... ^^
Maju Terus Pantang Mundur menjadi yang terbaik!! :D
BalasHapusTerima Kasih Partisipasinya yah ^^
ya.. sama2.. ^^
BalasHapusJadi ikut sedih membacanya sobat, semoga amal beliau diterima dihadapan-Nya :)
BalasHapusSemoga selalu termotivasi oleh semangat ayahnya ya...
BalasHapusDans emoga Ayahnya mendapatkan tempat terbaik di sisi ALLAH SWT
Wahyu Alfiansyah : Amin.. Makasih, mas...
BalasHapusPendar Bintang : ya, selalu semangat ^^ amin, makasih mbak
Jadi sedih bacanya,
BalasHapusSemoga amal dan ibadahnya diterima di sisi Allah SWT...
Tetaplah Semangat!!!^_^
Tetaplah buat ayah dan ibumu bangga...:)
Ummu Suaiba : gak usah sedih... santai aja... tapi makasih untuk semangatnya... ^_^
BalasHapus