Yang Lagi HOT!

Posted by : JIM Kamis, November 21, 2013

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...

Hey, hey, kembali lagi di ShadowZ Space. Sebelumnya, saya minta maaf bila postingan sebelum ini gak jelas banget (dan kali ini juga sepertinya agak gak jelas). Maklum, itu postingan juga ditulis secara terburu karena penulis saat itu hendak berangkat untuk mengikuti sebuah pelatihan di WTC (Wonosalam Training Center). Yah… selama tiga hari yang melelahkan itu, tiga hari pula penulis tidak menghadap layar laptop ini. Dan semenjak hari Senin kemarin sudah kembali lagi ke aktivitas di depan layar. Tapi gak usah dibahas deh pelatihan seperti apa itu dan bagaimana kegiatan-kegiatan di dalamnya, karena di sini penulis tidak akan membahas tentang pelatihan itu, yang pasti pelatihan itu melelahkan tetapi menyenangkan. Melainkan di sini penulis akan membahas sesuatu hal yang muncul di benak penulis ketika mengalami suatu kejadian sesaat sebelum keberangkatan pelatihan.

Di siang hari yang bolong, saat penulis berjalan menuju ke kampus untuk berkumpul terlebih dahulu sebelum keberangkatan menuju WTC, penulis menemui suatu kejadian yang bisa dikatakan biasa saja untuk zaman seperti sekarang ini, tetapi untuk orang-orang dahulu, mungkin kejadian yang ku lihat tersebut tidaklah lumrah. Saat berjalan menyeberangi sebuah jembatan, saya melihat seorang anak kecil yang kira-kira berumuran setara dengan bocah 4 SD, sedang mengendarai sepeda motor hendak menyeberang jembatan kecil tersebut. Tetapi karena tubuhnya yang kecil dan tak bisa mengimbangi untuk bisa naik ke jembatan, jadinya si bocah itupun terpeleset dan jatuh di atas tanah. Dan si bocah yang itupun tidak kuat untuk mengangkat sepeda motor yang menindihinya. Aku yang melihatnya segera berlari untuk menolongnya. Kemudian saat ku rasa sudah tidak masalah, dia baik-baik saja dengan sepeda motornya, aku berkata, “Hati-hati dek” seraya berjalan perlahan meninggalkannya. Tetapi aku yang masih memandang ke belakang ke arahnya, dapat melihat apa yang si bocah itu lakukan. Bocah berusaha men-start-er kembali sepeda, tetapi kesulitan tidak mampu. Nah, disaat perasaan jengkelku muncul. Kalau emang gak bisa sih gak masalah, tetapi dia melakukan itu dengan marah-marah sembari messo-messo (berkata jorok). Emang dia marahnya gak ke aku, tetapi ke sepeda motornya atau gak tahu deh marah-marah gak jelas ke mana. Tetapi… Ya ALLAH… begitukah akhlak zaman sekarang.

Hah… huh… gak tahu mau berkata, anak-anak zaman sekarang. Semua yang dahulu terlihat buruk, sekarang ini semua terlihat biasa. Kalau zaman sekolahku dulu, mungkin anak-anak SMA itu yang terbiasa messo-messo. Nah, sekarang malah mengalami peningkatan, peningkatan parahnya maksudnya. Sekarang sih anak-anak SD sudah terbiasa dengan perkataan jorok semacam itu. Bukan hanya sekali dua kali aku mengetahui tersebut. Huft…. Padahal aku sendiri sampai sekarang gak tahu juga apa makna dari messo itu, makanya aku tak pernah dan tak mau mengucapkan. Untuk apa berbicara sesuatu yang mubadzir tanpa mengetahui maknanya. Mending buat Istighfar, Dzikir, atau baca surah apa gitu.

Yah, zaman sekarang semua akan mengalami peningkatan, tetapi peningkatan dalam arti yang lain. Sekarang aja anak-anak kecil mengendarai sepeda motor itu sudah biasa, berkata kotor juga sudah biasa. Terkadang aku sendiri bingung dan tak mengerti, kok bisa-bisanya. Memangnya bagaimana pendidikan yang diberikan oleh orangtuanya. Masa’ anak yang masih ingusan saja bisa dibebaskan mengendarai sepeda motor, apa orang sebegitu membebaskan anaknya, atau bahkan orangtuanya tidak peduli dan tidak mau memikirkannya.

Aneh. Ya, benar-benar aneh. Hah… Sebenarnya yang menjadi aneh itu aku atau kebanyakan anak muda zaman sekarang ya? Ya, karena di lingkunganku, sudah semenjak duduk bangku sekolahan, bisa dibilang aku adalah orang berbeda (baca: aneh) dibandingkan dengan teman-temanku yang lain. Kalau teman-temanku di sekitar terbiasa berkata sesuatu yang tak ku mengerti, melakukan ini-itu, aku selalu tampak berbeda. Juga aku sering mendengar “Anak muda zaman ya gak mungkin gak pernah begini-begitulah” atau “Itu sih sudah biasa untuk anak muda” atau “Mana mungkin ada orang modern yang gak pernah gini gitu”. Saat mendengar hal-hal semacam itu aku berpikir, ‘Apakah itu artinya aku bukan anak muda zaman sekarang? Atau apakah aku hanyalah orang aneh yang bernafas? Ataukah aku ini hanya orang kuno yang terlahir di zaman modern?’

Dan mungkin jawaban yang tepat adalah yang ketiga, ‘Aku hanyalah orang kuno yang terlahir di zaman modern’. Karena menurutku jika membaca kisah-kisah tentang orang-orang terdahulu ataupun ketika aku mengingat dongeng-dongeng yang diceritakan sewaktu aku kecil, sepertinya semua yang ku lakukan adalah normal. Ya, normal, tetapi sekarang ini mungkin itu untuk ukuran orang kuno.

Ah, aku tak mengerti bagaimana cara berpikir anak muda zaman sekarang. Aku ini tak lebih dari seorang pemuda kuno yang terlahir di zaman modern yang berusaha mengikuti perkembangan zaman tetapi masih mengikuti aturan-aturan kuno
Dan bukankah generasi muda adalah generasi penerus bangsa di masa depan nanti? Jika anak-anak muda saja, akhlak dan tingkah lakunya seperti itu, mau jadi apa masa depan ini nanti? Huft…. Sepertinya masa depan ini akan suram.

{ 12 Comments... read them below or Comment }

  1. bener mas, saya suka sedih kalau nyaksikan anak2 zaman skarang,. pakai motor dengan ukuran tubuh yang ngga sesuai, nanti tancep2 gas...

    jangan sampai nanti anak2 kita menjadi seperti ini

    BalasHapus
  2. semoga mas...
    semoga masa depan ini nanti tidak akan suram...

    BalasHapus
  3. miris emank liat anak2 jaman ini..,
    filosofix beda dlu beda skrg, beda anak jadul n anak skrg, beda org tua dlu dan skrg tp seharusx yg gk boleh beda atw tetap hrs dipertahankan adalah nilai2 keluruhan, kesopanan dst..., itulah yg gk boleh usang cz jaman

    BalasHapus
  4. bener mas...
    dan mungkin ini sudah menjadi tugas kita utk bangsa ke depannya nanti...

    BalasHapus
  5. setuju banget, memang pengaruh jaman sekarang berasal dari mana-mana.. sama kayak anak2 disini juga seperti itu.. kalau dibilangin malah menjadi-jadi

    BalasHapus
  6. ya, mas...
    kalo generasi muda semacam itu, mau jadi apa dunia ini?!?

    BalasHapus
  7. Mau tidak mau ya harus bisa menyesuaikan dengan jaman sekarang. Tidak harus persis bisa mengikuti jaman modern, tapi paling tidak orang kuno tersebut tidak selalu ketinggalan jaman. Kan kasihan juga kalau terisolasi gara-gara nggak bisa mengikuti trend di jaman modern :)

    BalasHapus
  8. maksudnya kuno dan modern di sini itu ada pada akhlah-nya, mbak..

    BalasHapus
  9. he'em bimbingan macam apa lagi ya, yang mempan bagi mereka? ortunya aja suka mengumbar kegiatan mereka

    BalasHapus
  10. iya, mas, tapi itu adalah tantangan bagi kita..
    dan juga aku masih menemukan secercah harapan kok untuk itu...
    coba simak di sini : SECERCAH HARAPAN

    BalasHapus
  11. Anak-anak sekarang hidup dalam alam yang sekular, nilai-nilai agama semakin jauh dari kehidupan mereka...barangkali kita harus gigih dan sabar mananamkan nilai-nilai luhur agama kepada mereka...dan tentu saja setiap saat terutama didalam sholat kita do'akan mereka agar selalu didalam bimbingan-Nya...Yaa Allah lindungi dan berilah petunjuk kepada anak-anak kami agar mereka menjadi orang yang bertaqwa..amin.

    BalasHapus
  12. Aisyah M Yususf : Amin.... semoga para generasi bangsa kelak bisa menjadi generasi yg dapat membawa pada kejayaan Islam...

    BalasHapus

- Copyright © ShadowZ Space - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -