Yang Lagi HOT!

Posted by : JIM Jumat, Juni 13, 2014

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...

Hello, selamat malam sobat. Tadi pagi saya membaca sebuah artikel menarik dari sebuah majalah. Terutama dalam artikel tersebut diawali dengan sebuah kalimat yang menyinggung tentang kota tempat tinggal saya. :D Udah deh… langsung baca aja nih artikel.

Oleh : Ashafani Abd Mannan (Dirut LKN Kotakamal Indonesia)

Mendengar berita marahnya Bu Walikota dan masyarakat Surabaya terhadap ulah orang-orang yang merusak rumput dan taman kota karena ingin mendapatkan es krim GRATIS, membuat saya teringat seorang ibu penjual bunga ketika masuk terminal bungurasih Surabaya saat masih harus bayar peron dulu.

Saya punya pengalaman menarik dengan Si ibu tua penjual bunga keliling itu. menurut pengamatan saya ketika masuk terminal, hampir semua penjaga terminal mengenalnya. Dalam hati saya seorang ibu tua ini tentu sering keluar masuk terminal. Tapi ada yang aneh, biasanya kalau orang itu dikenal apalagi seorang pedagang kecil, masuk terminal dipersilahkan masuk tanpa harus membayar peron bahkan kadang-kadang memaksa masuk tanpa mau membayar. Namun tidak untuk si ibu ini, dia rela untuk ikut antri membeli karcis masuk terminal.

Ibu penjual bunga itu terus saya ikuti. ternyata dia naik bis sejurusan dengan saya. Si ibu tadi mau pulang ke kampungnya di Wonogiri. Kebetulan bis jurusan Wonogiri melewati kota saya Madiun. Saya lihat kursi bis tinggal dua, jadilah saya berdampingan dengan si penjual bunga tadi. Setelah saya lihat mulai nyaman duduknya, saya menyapa ibu tadi, “Jualan di mana aja bu?”

Di menjwab, “Probolinggo, Pasuruan, dan Malang, Mas.”

Karena saya tidak sabar atas kejadian di peron tadi, saya langsung tanya, “Mengapa ibu membeli karcis waktu masuk terminal? Padahal banyak yang kenal ibu, dan biasanya kalau pedagang kan gratis?”
Ibu tadi mejawab, “Saya takut kalau tidak membayar, keuntungan dagangan saya diambil yang ‘di atas’ duluan (tidak untung),”
Dia meneruskan bercerita. Pernah semua dagangannya diobarak-abrik orang gila sampai rusak semua, ketika dia menunggu dagangannya sambil mengantuk. Dan ibu tadi meyakinkan saya, dia tidak untung karena telah mengambil keuntungan lebih dulu dengan cara tidak mau membayar retribusi di pasar.
Sejak kejadian itu, si ibu pedagang bunga tadi lebih suka memberi daripada menerima belas kasih orang lain alias mendapatkan barang atau jasa gratisan. Dan dari hasil penjualannya bisa mencukupi kebutuhan anak dan cucunya di kampung dan juga menikmati dagang bunga walaupun jauh dari kampungnya.
Memang tidak ada yang salah bila kita menerima barang gratisan. Namun tentunya dengan cara yang tertib dan rapi, janganlah berebut, apalagi sampai merusak. Patut kiranya kita merenungkan hadits yang artinya sebagaimana berikut. “Sesungguhnya harta ini adalah lezat dan manis. Maka siapa yang menerimanya dengan hati yang baik, niscaya ia akan mendapatkan berkahnya. Namun, siapa yang menerimanya dengan nafsu serakah, maka dia tak akan mendapatkan berkahnya. Dia akan seperti orang makan tetapi tak pernah merasa kenyang. Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah.” (HR. Muslim)

Ssemoga kita bisa mengambil pelajaran dari si ibu penjual bunga dan hadits Rasulullah ini. Wallahualam bishShowab.

Sumber :
Majalah AMAL Edisi 28 Juni 2014 halaman 04.

{ 4 Comments... read them below or Comment }

  1. Subhanallah...
    Ibu penjual bunganya bisaan yah, mengambil hikmah, hebaat
    Tulisan d blog mas JIM memang mantap-mantap:)

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, intinya selalu positive thinking yah... :)
      wah, biasa kok artikel-artikelnya, ini aja cuma diketik ulang dari majalah kok (dg sedikit penyesuaian kata), masih mantapan tulisan Ishma kok... :)

      Hapus
    2. iyap! ;)

      ya udah, biar adil.. Tulisan kita sama-sama mantap aja, mas JIM :D *duh

      Hapus
    3. ya udah deh, biar adil dan merata..

      Hapus

- Copyright © ShadowZ Space - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -