- Back to Home »
- Renungan , Sudut Pandang-Ku »
- TONTONAN PENYAKIT BAGI GENERASI BANGSA
Posted by : JIM
Senin, Juni 02, 2014
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...
sumber gambar |
Hello, sobat pembaca, bagaimana kabarnya? Semoga pada sehat yah? :)
Sebelumnya mohon maaf bila sudah lama tidak update artikel di blog ini nih. Sebenarnya minggu lalu saya sudah berniat untuk melakukan update artikel, tetapi karena ada kejadian tidak terduga, si penulis blog ini mengalami kecelakaan kecil sepeda motor vs sepeda motor, yah akhirnya mengalami sedikit kelumpuhan dan gak bisa update deh. Okelah gak usah dibahas lagi masalah itu, kali ini langsung saja masuk ke bagian artikel yang sempat tertunda ini.
Mungkin sobat pembaca sudah sering mendengar bukan masalah acara televisi (lebih tepatnya sinetron) yang mendapatkan teguran beberapa kali dari pihak KPI. Di sini saya gak mau mengusut deh apa saja masalah yang menyebabkan beberapa sinetron tersebut mendapat teguran, karena masalah itu bisa kalian cari sendiri di google, sudah banyak deh bertebaran. Tetapi di sini yang mau saya bahas adalah pengaruh-pengaruh sinetron-sinetron tersebut kepada generasi-generasi bangsa kita ini. Karena ~mungkin jika kalian belum tahu~ sebenarnya yang menonton sinetron-sinetron semacam itu bukanlah hanya anak-anak remaja yang sudah cukup berumur, tetapi banyak juga anak-anak kecil yang menonton.
Kira-kira hari minggu di minggu yang lalu (karena minggu kemarin saya lagi sakit), seperti biasa, seperti yang pernah saya ceritakan pada artikel-artikel sebelumnya, saya mengajar anak-anak SD di daerah pelosok kota Surabaya, dan seperti biasa selesai mengajar saya masih duduk-duduk santai di tempat. Nah, waktu itu, ada beberapa anak cewek sekitar kelas tiga sampai enam SD lagi berbincang masalah sinetron yang mereka tonton. Waktu itu ada yang berbicara kurang lebih seperti ini, “Eh, kalian nonton ‘Ganteng-Ganteng SeringGila’ (nama sinetron disamarkan) kemarin itu gak?” Dan ada yang menyahut dan perbincangan kurang lebih menjadi seperti ini, “Iya, iya aku nonton. Si ini dan si itu (lupa siapa nama tokoh yang mereka sebut) kemarin loh so sweet banget. Bisa pelukan mesra kayak gitu. Aku juga pingin bisa dipeluk sama cowok ganteng kayak gitu. Dan bla-bla, bla…” Astaghfirullah. Dan aku hanya bisa beristighfar mendengarnya. Kok bisa-bisanya mereka berkata itu, mereka itu loh masih kecil, masih SD. Masih SD aja pikirannya udah tercemar semacam gitu, apalagi nantinya. Dan juga perbincangannya bukan hanya sampai itu, mereka membicarakan hal-hal lain seputar sinetron ‘Ganteng-Ganteng SeringGila’ dan ‘Diam-Diam Cuka’ (nama sinetron disamarkan) yang isinya pembicaraannya hanya bisa membuatku terus beristighfar. Hingga pada akhirnya, karena sudah gak tahan mendengarnya, saya berkata, “Sudah deh, gak baik nonton sinetron kayak begitu”. Yah, walau saya gak tahu apakah perkataan itu didengar atau tidak, karena setelah itu mereka kebanyakan dari mereka pada pulang dan memang saya juga menganjurkan pada mereka untuk segera pulang.
Kalau yang ‘Diam-Diam Cuka’ sih saya sama sekali gak tau gimana itu sinetron, tetapi yang ‘Ganteng-Ganteng SeringGila’ saya pernah sekilas melihatnya. Memang sih ceritanya agak fantasi yang menceritakan masalah manusia serigala dengan vampir, tetapi menurut saya jika memang isi cerita ingin berfokus pada konflik dua kubu tersebut, ya fokusin aja ceritanya ke situ. Tetapi anehnya ceritanya melebar ke cerita cinta-cintaan aneh yang sama sekali gak ada hubungannya, bahkan bukan hanya gak ada hubungannya melainkan juga isi cerita nyeleneh dan gak senonoh banget. Bah, membuat saya jengkel melihatnya, apa maksud cerita itu.
Entah deh, saya sendiri bingung sebenarnya bagaimana cara berpikir si pembuat sinetron semacam itu. Apa gak nyadar ya perkembangan zaman sekarang ini seperti apa? Apa mereka pikir televisi itu hanya ada beberapa dan ditonton hanya orang yang sudah cukup umur saja yang menontonnya? HELLO? Atau pikiran mereka itu HANYA UANG? Yang penting rating tinggi dan memberi banyak pemasukan, gak peduli siapa yang menonton dan gimana hasilnya nanti. Astaghfirullah… sudahlah, ngenes banget deh kalau melihat sinetron zaman sekarang ini, gak banget ceritanya. Sudah cerita gak jelas mana arah tujuannya, isi cerita juga gak senonoh banget. So, wajar banget deh kalau KPI sampai memberi teguran seperti itu. Tetapi yang lebih aneh lagi, lah kok pihak bersangkutan yang mendapatkan teguran itu tetap aja menghadirkan sinetron-sinetron tersebut dengan kualitas yang tetap saja gak senonoh.
Sudahlah, kita gak perlu membahas lagi siapa yang salah di sini. Di sini mungkin saya hanya ingin mengingatkan kita semua yang masih peduli dengan masa depan generasi bangsa kita, baik itu siapa saja, coba berikan perhatian kepada generasi bangsa kita ini. Berikan pengawasan pada mereka terhadap apa yang mereka tonton. Tidak salah bila zaman sekarang ini banyak sekali kasus-kasus pelecehan jika memang tontonan-tontonan anak zaman sekarang ini semacam itu. So, mulai sekarang, mari kita perbaiki generasi bangsa ini mulai dari dalam rumah kita sendiri. :)
Ya Allah, Mas JIM, syafakallah.. sekrang gimana keadaannya?
BalasHapusBener sekali mas, teman-zteman ishmah pun sama.. kadang miris dengarnya, kadang tertarik juga sih *duh tapi di keluarga ishmah.. menonton hal2 yang semacam itu dilarang, alhamdulillah :)
BTW mas, judul pilem yang disamarkannya, hebat banget! :D
Alhamdulillah sudah baikan, makasih, Ishma...
Hapusdan Alhamdulillah kalau keluarga mbak Ishma melarang menontong semacam itu, tontonannya itu memang gak baik, penuh mudharat...
hehe, hebat apanya? :)
ini namanya krisis moral sob... kita sedang berperang dgn krisis moral, harusnya generasi muda yg baik jgn sampe terlalu terbawa oleh tontonan seperti itu, apalagi meniru-nirunya. BTW, habis sakit ya sob?
BalasHapuskrisis yang akan terus berkelanjutan ini...
Hapuscuma habis kecelekaan aja, udah baikan kok sob...
Acara di tipi skrg sudah pada gak bnr sob, gak mendidik... mereka hanya mentingin rating bukan kualitas..
BalasHapusiya, sob...
Hapusmaka dari itu, mungkin inilah tugas kita utk mengarahkan mereka yg belum mengerti dan asal nonton tv