- Back to Home »
- Corat Coret Curhat »
- UTS YANG BERBEDA
Posted by : JIM
Senin, November 03, 2014
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...
Kampus PENS, seperti yang diketahui tentang bagaimana kesibukan mahasiswa-mahasiswi penghuni kampus ini, terutama bagi yang aktif di dalam berbagai kegiatan maupun ormawa-nya, membuat mahasiswa-mahasiswinya tidaklah mengherankan bila disebut dengan penghuni kampus. Karena memang aktivitas kesehariannya banyak dilakukan di dalam kampus, sehingga bisa juga dibilang, tempat tinggalnya berpindah, kos-kosan/ kontrakan/ rumah tidak lebih dari tempat untuk beristirahat sejenak. Selebihnya, kebanyakan aktivitas dilakukan di kampus. Ya, setidaknya itulah kasus yang terjadi kebanyakan di hari-hari efektif kuliah (bisa termasuk juga weeked ketika masih masa perkuliahan), tetapi mungkin akan sedikit berbeda bila saat liburan panjang, atau juga ketika ujian.
Di kala ujian, baik itu UTS maupun UAS, berdasarkan pengalaman saya pribadi selama berada di kampus PENS ini, akan berbeda dengan hari efektif kuliah yang rasanya seakan kehilangan waktu senggang. Sedangkan saat UTS ataupun UAS malah memiliki banyak waktu senggang. Bahkan bisa dikatakan, saat ujian adalah salah satu saat di mana saya bisa kembali menikmati hiburan-hiburan yang telah hilang ditelan masa perkuliahan. Bisa kembali nonton film, bermain game, jalan-jalan, dan lain sebagainya. Hal ini dikarenakan kegiatan-kegiatan kampus akan ditiadakan selama minggu ujian tersebut. Sehingga banyak waktu bebas bagi saya untuk melakukan ini dan itu, setidaknya itulah pengalaman-pengalaman di semester sebelumnya.
Berdasarkan pengalaman-pengalaman saat minggu ujian di semester-semester sebelumnya itulah, akhirnya pada semester ini, sebelum minggu UTS berlangsung, saya memiliki inisiatif untuk mencari sesuatu yang lebih berguna di sela waktu senggang selama minggu UTS. Terlebih lagi, di jurusanku pada semester ini, memiliki mata kuliah yang diujikan (mata kuliah teori) lebih sedikit, yaitu enam mata kuliah, dan dengan waktu yang dimampatkan, sehingga di minggu UTS ini, saya (kelas saya) hanya menempuh waktu ujian dari Senin hingga Rabu. So, melihat kesempatan dan peluang inilah saya memutuskan untuk mencari pekerjaan yang tidak tetap (freelance). Lumayanlah uangnya akan bisa digunakan untuk berbagai keperluan di kampus nantinya. Apalagi melihat jadwal November ini akan memakan banyak biaya. Huft, bahkan mungkin gaji sebagai tenaga freelance selama seminggu masih belum cukup untuk membayar berbagai keperluan dari banyak kegiatan yang akan berlangsung nantinya. Tetapi, lumayanlah, cukup sebagai tambahan.
Dan kebetulan, di kantor tempat kerja kakak saya membutuhkan banyak tenaga freelance. Kantor tempat kerja kakak saya yang merupakan sebuah lembaga riset dan survey memiliki banyak penerimaan project dari pihak Telkom yang deadline-nya (jika tidak salah) di awal November ini. So, sebelumnya aku berpikir bahwa ini akan menjadi kesempatan yang bagus bagiku untuk mengisi kelonggaran waktu selama minggu UTS yang akan berlangsung. Setidaknya itulah pemikiranku di minggu sebelum menginjak minggu UTS.
Tetapi ternyata, kelonggaran waktu tidaklah seperti yang ada dalam pemikiranku. Bila memang di UTS ataupun UAS pada semester sebelumnya saya memiliki banyak waktu senggang yang terbuang untuk ‘main-main’, tetapi ternyata di semester ini sungguh berbeda. Entahlah, apa karena saya terlalu ‘jauh menyelam’ ke dalam ‘gemerlap’ kegiatan mahasiswa dunia kampus, ataukah entah karena apa, sehingga waktu senggang yang saya alami di semester-semester sebelumnya ternyata seakan menghilang begitu saja. Mungkin memang, ‘secara resmi’ kegiatan maupun ormawa di dalam kampus telah ditiadakan untuk sementara waktu, tetapi dalam kenyataannya masih banyak agenda ‘ilegal’ untuk berkumpul ini dan itu untuk membahas suatu kegiatan ormawa.
Huft. Minggu tenang yang saya harapkan terjadi seperti pada semester-semester sebelumnya pun kini menjadi hanya mitos. Handphone saya kebanjiran pesan-pesan yang berisi tentang info yang memberintahukan (atau mungkin perintah) untuk hari ini ngumpul ini, hari itu ngumpul, serta ngajak ngumpul ini dan itu untuk membahas suatu kegiatan dan sebagainya. Hah. Bentrok dah, terutama ketika masih kerja di kantor tiba-tiba dapat pesan-pesan yang semacam itu. Ya jelas saya tolak lah. Sudah terlanjur janji untuk kerja selama seminggu itu kok. Tetapi ya gitu, rasanya gak enak, apalagi kalau dengan anak yang suka menge-judge ini dan itu, bilangnya kurang kontribusi lah, inilah, itulah. Padahal selama seminggu UTS kemarin itu, masih ada beberapa kegiatan ngumpul forum yang masih saya ‘bela-belain’ untuk diikuti. Bahkan ada waktu yang sebenarnya saya harus kerja di kantor yang sebentar saya tinggalkan/ korbankan untuk sekadar ikut ngumpul dalam kegiatan kampus (setelah itu izin kembali pergi). Karena untungnya, jarak kantor dengan kampus tidak terlalu jauh, hanya sekitar 15 menitan dengan waktu macet normal-nya Surabaya.
Nah, sudah deh, sekian saja sesi postingan curhat kali ini. Abaikan jika merasa tidak penting. Yah, terakhir hanya ingin menyampaikan bahwa rasanya terkadang sungguh sangat menjengkelkan bila kita sudah mengorbankan waktu yang dimiliki dan mondar-mandir ke sana kemari, tetapi tidak juga ada rasa dihargai atas usaha tersebut. Yang pasti, di UTS ini, rasanya sungguh berbeda. Waktu senggang yang terasa di semester-semester sebelumnya, kini di semester ini berubah seketika menjadi waktu yang sungguh menyibukkan dan melelahkan. Terlebih lagi sekarang sudah memasuki bulan November, saat di mana kegiatan-kegiatan di kampus lagi padat-padatnya. Fyuh, sepertinya bulan ini akan menjadi bulan yang berat dan melelahkan. Padahal seminggu kemarin sudah lumayan melelahkan, dan bisa dibilang, kondisi saya pun kini tidak begitu fit. Tetapi mau bagaimana lagi, tiada waktu untuk istirahat. Tidak bisa begitu saja mengeluh disebabkan seminggu yang melelahkan kemarin, karena sebulan ke depan akan jauh lebih melelahkan. Dan mungkin juga blog ini akan sedikit vakum terlebih dahulu mengingat jadwal yang begitu padat. Masih mungkin sih, tetapi akan diusahakan untuk tetap masih bisa mempostingkan sesuatu, walau cuma seminggu sekali.
Oke lah, cukup sekian saja dan terima kasih.
Oke lah, cukup sekian saja dan terima kasih.