- Back to Home »
- Corat Coret Curhat , Kompetisi »
- TELESKOP DARI MASA LALU
Posted by : JIM
Sabtu, Januari 24, 2015
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...
hanya ilustrasi dari sini |
Singkat ceritanya, tiba-tiba saya sudah terbangun dan berada di rumah sakit, ternyata setelah terkena setruman listrik itu, saya tidak sadarkan diri untuk beberapa jam. Dan ketika saya telah kembali ke rumah, saya diceritakan oleh orang-orang di keluarga saya bahwa ternyata sepupu saya mendatangi rumah saya karena ada suatu hal yang diinginkannya dan dia membawa alat itu untuk mengalihkan perhatian kami. Sementara kami disibukkan oleh alat itu, dia pergi menuju ke gudang atap rumah kami untuk mengambil sebuah barang yang berharga bagiku. Namun, rencananya gagal, karena saya tersetrum listrik berkat alat itu dan dia yang mengetahuinya langsung melarikan diri tanpa sempat membawa barang berharga yang cukup sulit untuk dibawa tersebut.
Barang berharga yang saya maksudkan di sini adalah teleskop. Dahulu, ketika saya berumur sekitar 4 atau 5 tahun, teleskop ini memiliki tinggi yang jauh lebih tinggi dari tubuh saya (saya lupa dan gak tau pasti berapa ukuran besarnya). Ayah saya pernah menunjukkan cara menggunakan teleskop ini sekali pada saya dan saya berkesempatan untuk melihat angkasa dengan teleskop tersebut dari atas genteng rumah saya. Mungkin hal inilah yang menyebabkan saya menyukai dunia astronomi sekarang ini (walau cuma sekali sih).
Teleskop inilah yang memberikan kenangan berharga bagi saya, memberikan bekas luka di tangan kanan saya sehingga saya bisa mengingat dengan jelas momen saat itu, mengingatkan saya pada sosok almarhum ayah saya, sekaligus yang membuat saya jatuh cinta pada dunia astronomi. Namun sayangnya, ketika saya berumur sekitar 6 tahun, itulah terakhir kalinya saya melihat teleskop tersebut. Ketika saya pada usia tersebut, keluarga kami melakukan migrasi ke Surabaya. Sementara itu, teleskop tersebut tidak bisa kami bawa karena ukurannya yang terlalu besar untuk dibawa, sehingga ayah saya memberikannya pada sepupu kami yang memang sudah menginginkannya tersebut.
Tetapi walau bagaimanapun, walau telah lama saya tidak pernah mengamati angkasa menggunakan teleskop, namun kecintaan saya pada dunia astronomi semenjak kecil tidak pernah menghilang. Bahkan, teleskop menjadi salah satu barang impian yang sangat saya inginkan. Walau saya tahu, harga teleskop bintang semacam itu tidaklah murah dan saya pun tidak tahu apakah saya bisa memiliki teleskop semacam itu, tetapi saya masih berharap bila suatu saat nanti saya bisa memilikinya.
Di timeline impian yang telah saya tulis, 2015 ini adalah masa di mana saya harus mengumpulkan banyak foto-foto fenomena angkasa yang ada. Cukup terlambat memang, seharusnya sudah saya lakukan semenjak tahun 2014 lalu, saat di mana banyak fenomena angkasa yang luar biasa. Tetapi karena di tahun 2014 lalu saya belum memiliki kamera yang cukup bagus untuk mengabadikan berbagai fenomena yang ada (ditambah dengan daerah kota yang banyak polusi cahayanya), sehingga tidak banyak fenomena angkasa yang bisa saya abadikan, hanya ada beberapa jepretan yang layak. Maka dari itulah, kamera dengan resolusi tinggi juga menjadi salah satu barang impian yang ingin saya miliki. Walau sekarang juga masih belum memilikinya, tetapi masih dapat diusahakan untuk saya peroleh dalam waktu dekat ini, dibandingkan dengan teleskop saya dahulu yang belum pernah saya temui ada yang memiliki ataupun menjual yang semacam itu. Tetapi, tetap saja masih kurang jika hanya sebuah kamera, karena impian kecil saya dalam timeline 2015 ini adalah mengamati, bukan hanya sekadar melihat dan mengambil fotonya. Mengamati di sini saya artikan sebagai suatu perbuatan melihat dengan menelitinya juga. Jadi dibutuhkan sebuah teleskop untuk dapat mengamati fenomena angkasa yang ada. Terlebih, dengan keadaan kota Surabaya yang penuh dengan polusi cahaya, menjepret angkasa hanya menggunakan kamera adalah sesuatu yang cukup sulit. Akan banyak hasil yang didapatkan yang tidak sesuai dengan fenomena aslinya dan memberikan penampakan kurang indah.
Atas semua alasan yang telah saya ceritakan di atas, maka salah satu benda yang sangat saya inginkan untuk menjadi kado istimewa di tahun 2015 ini adalah teleskop dari kenangan masa lalu tersebut. Saya memang tidak tahu apakah teleskop itu masih ada dan bagaimana kondisinya sekarang, tetapi memang bila masih baik-baik saja, saya sangat berharap sepupu saya masih mengingat akan memori di masa lalu tersebut. Dan berharap pula dia mau menjadikan teleskop tersebut sebagai kado untuk saya. Walaupun jarak kami (Riau-Surabaya) terbilang cukup jauh, toh di zaman maju seperti sekarang ini, media untuk pengiriman barang sudah cukup mudah, bukan? Jadi, sudah bukan alasan lagi. Tetapi bagaimanapun, saya hanya bisa berharap.
Jarang sekali peninggalan barang berharga berupa teleskop. Kebanyakan sudah di museumkan.
BalasHapusiya, justru dari itu saya pingin banget benda ini.
HapusTerima kasih atas partisipasinya, Mas. Wah, keren teleskop. Sampai sekarang saya sama sekali belum pernah lihat dan sentuh langsung teleskop. Kok ngga ditanyakan langsung saja ke sepupunya, Mas, apakah masih ada teleskopnya. Duh, saya jadi ikut kepo dan berharap, semoga si teleskop masih ada ya.
BalasHapushehe, iya mbak, kemungkinan sih masih ada.
Hapussekitar 1-2 tahun yang lalu, ketika saya bertanya, katanya sih masih ada.
tetapi sekarang sepupu saya itu ada di Banjarmasin, mbak.
bukan di Riau lagi, sementara teleskop itu masih di Riau, di rumah saudara saya yang lainnya.
makanya berharap banget kalo bisa dikirimkan ke Surabaya lewat JNE (beratnya saya kurang tahu berapa, dan apakah JNE sanggup)
Selamat yaa memenangi GANya...
BalasHapusWaah teleskop hmmm pasti keren n seru bs punya teleskop
iya, terima kasih. :)
Hapussaya aja belum liat teleskop secara langsung loh,
BalasHapusohya,, selamat ya udah menang GAnya,, ceritanya oke :)
ya, jarang banget sekarang liat teleskop seperti yang ada di waktu kecil saya dulu.
Hapusterima kasih, mbak. ^.^