Yang Lagi HOT!

Posted by : JIM Jumat, Januari 30, 2015

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...

Jepang, sebuah negeri nan indah, memiliki perpaduan antara kemajuan teknologi dan menjunjung tinggi budaya luhur, serta dikenal memiliki sebuah sistem pendidikan yang luar biasa menginspirasi. Negeri yang menjadi dambaan banyak orang untuk mampu mengunjunginya, baik untuk sekadar wisata ataupun menuntut ilmu. Begitu pula dengan saya, Jalaluddin Ibnu Muslich, seorang pemuda yang memiliki impian besar untuk mampu melanjutkan studi ke sana.

Mungkin bisa saya katakan bahwa impian ini bermula ketika saya menginjak semester pertama di kelas dua SMA. Saat itu saya sedang semangat-semangatnya dalam mencari berbagai informasi tentang negeri sakura ini. Dan karena informasi-informasi tersebut, saya menjadi kagum akan negeri yang luar biasa ini, terutama pada sistem pendidikannya. Juga karena kekaguman saya tersebut, di beberapa bagian tembok kamar, saya menempelkan hal-hal yang berkaitan dengan Jepang, mulai dari daftar huruf-huruf hiragana dan katakana, kata/ kalimat sehari-hari, quote-quote dalam anime dan beberapa tokoh terkenal Jepang, gambar-gambar yang bernuansa Jepang, serta mungkin beberapa hal lainnya yang saya lupa apa.

Kemudian, menginjak semester dua di kelas dua SMA, saya mulai berpikiran untuk bisa melanjutkan studi kuliah ke Jepang. Saya mulai mencari dan membaca tentang pengalaman-pengalaman dari orang-orang yang mencicipi studi perkuliahan di Jepang. Dan semua orang yang curhatan saya baca tersebut, memberikan respon positif, dan mereka semua berkuliah ke Jepang karena sebuah beasiswa Jepang. Sebut saja Monbukagakusho, atau juga dikenal dengan Monbusho, sebuah program beasiswa dari pemerintah Jepang yang sudah sangat terkenal dan mengantarkan banyak orang Indonesia menjadi lulusan mahasiswa di Jepang.

Sejak saat itulah, impian yang sangat kuat dari dalam diri saya untuk mampu berkuliah di Jepang tumbuh dan bermekaran di dalam hati. Di balik pintu kamar, saya menempelkan secarik kertas dengan desain bernuansa Jepang yang mana terdapat tulisan, “TUJUAN : MENDAPATKAN BEASISWA UNTUK KULIAH DI JEPANG”, sehingga setiap keluar dari dalam kamar, saya membaca tulisan tersebut dan memberikan saya sebuah semangat untuk bisa meraihnya. Di bagian lain, terdapat pula desain-desain lainnya yang bertuliskan, “DESTINATION : GOES TO JAPAN” dan “J FOR JALALUDDIN AND J FOR JAPAN”.

Singkat cerita, saat telah menginjak kelas tiga SMA adalah saat di mana saya mulai mencoba untuk mewujudkan impian saya tersebut. Sebelum sampai mendaftarkan diri di Monbukagakusho, saya mendapatkan informasi beasiswa lainnya, yaitu Mitsui-Bussan. Alhasil, saya mendaftarkan diri di kedua program beasiswa tersebut. Di mana saya menjadikan Mitsui-Bussan sebagai kesempatan/ rencana pertama dan Monbukagakusho sebagai rencana kedua, dikarenakan waktu pelaksanaan seleksi dan pengumumannya lebih dahulu Mitsui-Bussan dibandingkan Monbukagakusho. Kemudian, sebagai rencana cadangan, saya juga akan mendaftarkan diri ke sebuah kampus di Indonesia.

Selanjutnya, setelah saya lolos screening Mitsui-Bussan, saya berangkat ke Jakarta untuk mengikuti tes tertulis.yang berlangsung pada 27 Mei 2013, bertepatan dengan hari berlangsungnya perayaan wisuda bagi lulusan SMA saya. Jadinya saya tidak mengikuti perayaan wisuda demi mencoba untuk mengejar mimpi. Tetapi saya bersyukur, karena banyak sms dukungan dari teman saya sebelum tes tulis tersebut. Kemudian singkat cerita, setelah saya menunggu pengumumannya selama berhari-hari dengan perasaan gelisah dan harap-cemas, ternyata perasaan kecewa harus menyerang segenap sanubariku. Pengumumannya menyatakan bahwa saya tidak lulus tes tulis. Asal kalian tahu bagaimana depresinya saya ketika itu. Selama seharian setelah pengumuman itu, rasa depresi tingkat tinggi membuatku malas dan kehilangan semangat untuk bergerak (dan keluar rumah).

Keesokan harinya, di pagi yang cerah, pikiran saya kembali jernih dan kembali mencoba untuk membangun semangat serta rasa optimis dalam diri. “Masih ada Monbusho”, itulah yang terus saya ucapkan pada pikiran dan hati saya, mencoba untuk kembali merangkai asa yang telah terputus. Kemudian, dengan segenap semangat dan harapan yang tersisa, saya pun memberanikan diri untuk kembali maju mengikuti Monbusho. “Jika tidak dicoba, tidak akan tahu. Mungkin rezekinya memang bukan di Mitsui-Bussan, tetapi siapa tahu rezekinya ada di Monbusho”, itulah pemikiran yang terus terngiang dalam benak untuk membangkitkan semangat yang telah terpendam.

Walau akhirnya, hasilnya tidak berbeda jauh dengan Mitsui-Bussan. Untuk kedua kalinya, gundah-gulana dan putus asa menjerat sekujur tubuh. Dan ketika itu, perasaan itu lebih menjatuhkan, serasa harapan telah sirna tidak bersisa. Serta beberapa tempelan yang saya pajang di beberapa sisi tembok kamar, ikut menjadi korban depresi saya, tempelan-tempelan itu saya robek dan terlepas.

Setelah saya berhasil mengalahkan rasa depresi itu, saya kembali bangkit berdiri untuk merajut asa yang terputus. Rencana cadangan sekaligus pilihan terakhir saya, yaitu melanjutkan studi di negeri sendiri. Dan kampus yang saya jadikan rencana terakhir saya tersebut adalah sebuah kampus yang terkenal dengan kampus robot, yaitu PENS (Politeknik Elektronika Negeri Surabaya) atau dikenal juga dengan nama EEPIS (Electronic Engineering Polytechnic Institute of Surabaya).

Pilihan saya untuk masuk PENS bukanlah tanpa alasan. Dari kabar yang saya dengar, bahwa PENS banyak mengantarkan mahasiswanya untuk melanjutkan studi di Jepang, itulah yang membuat saya akhirnya memutuskan untuk masuk ke kampus perjuangan ini. PENS saya jadikan sebagai batu loncatan bagi saya untuk dapat berstudi di Jepang nantinya. Besar harapan bagi saya, PENS mampu mengantarkan saya ke jenjang S2 di Jepang.

“Jika memang belum bisa melanjutkan kuliah S1 di Jepang, mungkin karena masih banyak yang harus saya pelajari terlebih dahulu di Indonesia, dan juga mungkin kehidupan di Jepang jauh lebih sulit, sehingga untuk sekarang mungkin saya belum siap untuk menghadapinya. Setelah semua yang saya butuhkan sudah terpenuhi dan dituntaskan di Indonesia, InsyaAllah saya akan segera berangkat untuk melanjutkan studi di Jepang. Oleh karenanya, saya harus bersabar terlebih dahulu dan bersemangat untuk menyelesaikan semua urusan saya di Indonesia.” Itulah kata-kata yang berkali-kali saya teriakkan dalam hati dan pikiran untuk mendobrak semangat. Dan ketika saya kembali berkunjung ke SMA, setiap ada yang bertanya bagaimana hasilnya, saya hanya tersenyum dan menjawab, “Untuk S1 masih belum, tetapi insyaAllah untuk S2 saya akan berangkat.”

Akhir cerita, sekarang di sinilah saya, di sebuah kampus yang merupakan kampus hibah dari Jepang. Inilah PENS, kampus kebanggaan bagi saya. Kampus yang akan menjadi batu loncatan bagi saya untuk terbang menuju Jepang. Mungkin memang, impian saya tersebut masih tertunda, tetapi saya tetap bangga, setidaknya saya pernah mencoba untuk menggapai impian tersebut. Dan sesuai dengan timeline impian yang sudah saya rencanakan, di tahun 2018 nanti (karena setelah kelulusan hingga 2018, ada beberapa impian-impian kecil yang ingin saya selesaikan terlebih dahulu), saya akan kembali mencoba untuk memperoleh beasiswa kuliah (S2) ke Jepang, dan kali itu, akan saya pastikan dapat menggapainya.


{ 19 Comments... read them below or Comment }

  1. wa'alaikumsalam warrahmatullih wabarrakatuh,,
    saya juga suka jepang,, seneng lihat keindahan alam dan budayanya,, tapi rasa suka saya ke jepang gak bisa ngalahin kamu deh :D
    salut buat perjuangannya,, semoga cita-citanya tercapai ya, FIGHTING!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah, terima kasih untuk semangatnya, mbak. :)
      namanya juga impian, harus diperjuangkan. :)

      Hapus
  2. Amiin, moga dimudahka sekolah di Jepang ^.^. Tetap semangat!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih untuk doanya. ^.^
      semoga impiannya juga dimudahkan (apapun itu impiannya).

      Hapus
  3. Naik pesawat aja.... hehehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehe, gampang banget ya ngomongnya :)

      Hapus
  4. good luck mas GA nyaaa :)

    BalasHapus
  5. Wa'alaikumussalam warohmatulloh wabarokatuh :-)
    Mungkin impian yang tertunda, dan masih ada kesempatan lain.
    Tetapi, di balik semua yang sobat alami pasti ada hikmahnya, jika tidak bisa ke jepang kali ini mungkin nanti jika nanti tidak bisa dicoba lagi sampai maksimal dan jika tetapi tidak bisa maka katakanlah, tancapkanlah di hati terdalam sobat bahwa "Allah menegetahui apa yang terbaik bagiku, dan aku tidak tahu".

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih sobat atas nasihatnya. :)

      Hapus
  6. semoga tercapai mas. dulu zmn muda saya jg ngebet banget kuliah di jepang tapi nilai saya nggak nyampe hehe...
    btw, sekarang nggak cuma kuliah aja ya mas, magang jg bisa jadi jalan ke jepang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah, semoga saja apa yang mas jalani sekarang adalah yang terbaik untuk masnya. ^.^
      iya, sekarang ini banyak jalan untuk bisa ke Jepang.

      Hapus
  7. aamiin yra, semoga terwujud ya imipian study ke jepang, perjuangannya bagus, yang penting jangan menyerah, gagal sekali ulang beribu kali in syaa Allah akan tercapai. aamiin

    terimakasih sudah berpartisipasi dalam GA wujudkan impian mu, salam hangat dari bogor

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih, dan sama-sama. ^.^
      salah hangat balik dari Surabaya.

      Hapus
  8. Waalaikum salam hebat sekali gan hebat, saya sebentar lagi lulus SMA dan ada rencana melanjutkan ke Jepang, doakan saya ya gan saya juga doakan agan supaya tercapai cita2nya. Saya tau nilai saya pas2san tapi semoga Allah mewujudkan cita2 saya. Inget juga gan kalau jodoh mah gak bakal kemana.:D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amin.
      Tetapi ingat, kita bisa berusaha, tetapi semua kembali kepada-NYA. Dan Dia lah yang lebih tau yang terbaik untuk kita.

      Hapus
  9. Perjuangan yang bagus, tetap semangat ya kak!
    Semoga cita-cita untuk study di Jepang bisa terwujud, Aamiin.
    Tokorode, kalo aku boleh tanya, kakak dulu waktu tau lolos screening Mitsui-Bussannya dikasih informasi lewat apa ya? Kebetulan aku juga coba daftar beasiswa untuk study di Jepang di Mitsui bussan nih kak, hehehe :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. dari webnya.
      pas udah waktunya pengumuman, saya mantengin terus webnya, tapi dari pagi gak keluar-keluar sih, baru keluar sekitar jam 2 siang.
      Nanti akan ada list siapa aja yang lolos

      Hapus
  10. kak, kira-kira soal tesnya itu seperti apa ya?

    BalasHapus

- Copyright © ShadowZ Space - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -