- Back to Home »
- Catatan Kebangsaan , Pengetahuan , Sudut Pandang-Ku , Umum »
- BANGSA BERLIDAH FLEKSIBEL
Posted by : JIM
Jumat, Maret 06, 2015
“Apa yang membuatmu bersyukur menjadi orang Indonesia?”
Jika
pertanyaan itu dilontarkan kepada kalian (para pengunjung blog ini yang
berkebangsaan Indonesia), apa jawaban dari kalian? Apakah kalian akan menjawab karena
kekayaan alam Indonesianya? Ataukah keberagaman budaya bangsanya? Ataukah apa?
Kalau saya selaku penulis sih, yang membuat PALING bersyukur bukan karena kekayaan atau budayanya. Melainkan adalah lidahnya, atau mungkin lebih tepatnya logatnya. Kalau kalian orang Indonesia tulen, pasti mengerti dengan apa yang saya maksudkan. Orang Indonesia yang terkenal ramah di mata warga asing itu, ternyata bukan hanya ramah dari sikapnya saja, tetapi juga lidahnya. Coba saja jika kita (orang Indonesia pada umumnya), yang sekalipun bahasa Inggrisnya tidak terlalu bagus, jika disuruh meniru cara membaca (dari sebuah teks) dari seseorang berkebangsaan Inggris, saya yakin cukup dengan beberapa kali membaca dan penyesuaian, kita bisa meniru cara membaca atau berbicaranya (logatnya) dengan hampir mirip. Dan ini berlaku bukan hanya untuk bahasa Inggris saja, tetapi hampir keseluruhan bahasa dunia.
Coba
bandingkan dengan orang Jepang yang disuruh mengucapkan kata-kata berbahasa
Inggris, saya yakin mereka akan sangat kesulitan, bahkan mungkin banyak kata
yang cara pelafalannya akan berbeda dari kata aslinya. Hal ini karena secara
bahasa dan struktur kepenulisannya sangat sulit untuk disesuaikan dengan bahasa
Inggris. Di antaranya yaitu, di Jepang tidak ada huruf ‘L’, sehingga kata
apapun yang ada huruf tersebut akan berubah menjadi ‘R’. Kemudian juga, dalam
huruf-huruf Jepang hanya ada 6 huruf yang bisa berdiri sendiri, yaitu a, i, u,
e, o, dan n, serta huruf konsonan selain huruf
n tidak bisa dimatikan (karena tidak bisa berdiri sendiri), sehingga hal
ini tentu saja membuat orang-orang Jepang yang sudah terbiasa dengan logatnya
akan kesulitan untuk melafalkan kata-kata dalam bahasa asing yang terdapat
huruf L dan huruf-huruf mati. Dan ini bukan hanya berlaku untuk bahasa Inggris,
melainkan pula bahasa-bahasa lainnya, termasuk pula bahasa Indonesia yang bila
dilafalkan orang Jepang akan terdengar sekali logat Jepangnya. Contohnya dapat
dilihat pada video berikut, bagaimana orang Jepang yang berusaha untuk berbicara
dengan bahasa Indonesia.
Lain
Jepang, lain lagi ceritanya dengan korea. Kalau kalian suka atau setidaknya
pernah menonton Korea drama atau musik Korea, pasti akan terbesit di pikiran
kalian bahwa orang Indonesia jauh lebih baik dalam berbicara bahasa Inggris. Bahkan,
untuk artis-artis yang Go International sekalipun, banyak di antara mereka yang
belum fasih berbicara bahasa Inggris. Dari sebuah artikel yang saya baca,
ternyata hal ini dikarenakan kurangnya praktik mereka dalam berbicara bahasa
Inggris dalam pendidikannya. Lebih lengkapnya, coba cek di artikel berikut.
Mungkin
bila orang-orang dari Asia yang memiliki logat semacam itu, adalah suatu hal
yang wajar bila kesulitan berbicara bahasa Inggris. Tetapi siapa sangka,
ternyata orang-orang dari satu benuanya sendiri (Eropa) jarang yang mau
menggunakan bahasa Inggris. Ternyata hal ini dikarenakan warga dari Negara-negara
di Eropa ini sangat bangga dengan bahasa dan logat mereka sendiri, sehingga mereka
jarang mau berbicara dengan bahasa Inggris dan jikalaupun berbicara dengan
bahasa Inggris, akan terdengar sekali bila logatnya berbeda.
Dari tadi
sudah membicarakan bagaimana orang-orang asing yang kesulitan untuk berbicara
dengan bahasa Internasional (Inggris), jadi apakah orang Inggris itu memang
ahli dalam berbicara bahasa Inggris? Tidak demikian, mungkin mereka memang
sangat mahir dengan bahasa ‘ibu’ mereka sendiri. Tetapi coba jika disuruh untuk
berbicara selain bahasa ‘ibu’ mereka. Contohnya coba tantang orang bule
tersebut untuk menirukan kita berbicara bahasa Indonesia. Apa yang akan
terjadi? Pasti akan terdengar sangat kaku. Contohnya saja, seperti pada video
berikut.
Kesulitan
berbahasa dengan logat asalnya ini terjadi bukan hanya untuk bahasa Inggris saja,
melainkan pula bahasa-bahasa lain oleh orang-orang di luar Negara asalnya.
Salah satu contohnya, yaitu orang-orang China yang tidak bisa melafalkan huruf
‘R’, akan kesulitan untuk berbahasa Arab yang huruf
‘R’-nya terdapat penekanan secara fasih. Sehingga, adalah sesuatu yang istimewa dan
mengagumkan bilamana ada orang China yang bisa berbahasa Arab atau hafal Al-Qur’an
secara fasih. Dan hal mengagumkan ini, tidak lama aku ketahui dari
berita-berita bahwa ada beberapa wanita yang baru saja diwisuda dari sebuah lembaga
di China.
Nah, di
atas tadi merupakan screenshot berita yang saya dapatkan dari PustakaTahfidz. Mendengar berita semacam itu membuat saya terkagum dan termotivasi,
tetapi sekaligus malu. Ya, malu. Orang-orang China yang sulit dalam berbahasa
Arab karena logatnya yang berbeda saja bisa menjadi seorang hafidzah, sedangkan
saya? Padahal orang Indonesia yang logatnya bisa dengan persis seperti orang
Arab, tetapi masih saja belum bisa menghafal Al-Qur’an. Jelas, hal ini adalah
sesuatu yang memalukan, tetapi sekaligus ini membuat saya bisa bersemangat dan
yakin. Orang China yang kesulitan logat Arab saja bisa, maka saya pasti juga
bisa.
Sekarang
coba kita bandingkan dengan orang Indonesia. Sebelumnya silahkan cek terlebih
dahulu video di bawah ini.
atau bahkan ini.
Terlihat,
bukan? Bila orang Indonesia yang berbicara bahasa Inggris (atau bahasa asing
lainnya), tidak terdengar logat aslinya. Bila Negara-negara lain yang
berbicara, mungkin akan terlihat kaku dan kita bisa menebak Negara asalnya,
tetapi bila orang Indonesia, seakan tidak ada logatnya. Eh, pernyataan semacam
ini bukan keluar dari mulut saya loh, melainkan dari seorang pembicara asli
bahasa Inggris (native English speaker) dari Amerika, yang perkataannya
tersebut saya ketahui dari sebuah artikel di sini. Dari artikel tersebut, telah
terpampang dengan jelas bahwa orang Indonesia adalah pembicara bahasa asing
terbaik. Entah ini karena apa. Mungkin ini adalah anugerah dari Yang Maha Kuasa
kepada kita orang Indonesia. Atau juga mungkin karena Indonesia yang terdiri
dari berbagai suku dengan berbagai logat, sehingga bila bertemu satu sama lain
akan saling belajar logatnya satu sama lain, sehingga lidah kita sudah terbiasa
untuk berbicara dengan berbagai logat. Yah, apapun yang membuat orang Indonesia
memiliki lidah yang fleksibel, saya tetap akan mensyukurinya. Bersyukur bahwa
saya dilahirkan di Indonesia dan dengannya saya memiliki lidah yang seharusnya
membuat saya (dan kita) mahir untuk berbicara dalam berbagai bahasa. Tetapi,
satu hal yang perlu diingat, walaupun nantinya kita bisa bicara dengan banyak
bahasa, tetap jangan melupakan bahasa ‘ibu’ kita. Ingatlah apa yang tertuang
pada Sumpah Pemuda poin ketiga.
“Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.”
Bahasa
Indonesia, itulah bahasa kita, warga Negara Indonesia dengan segala kelebihan
lidahnya, sehingga mampu memelajari berbagai bahasa di dunia. Jadi, apakah
patut bila kita tidak cinta dan bersyukur sebagai orang yang terlahir di
Indonesia? Apakah perlu kita mengeluh karena tidak dilahirkan di Negara yang bahasanya
menjadi bahasa Internasional? Ataukah mengeluh karena kita tidak dilahirkan di Negara
yang bahasanya merupakan bahasa Al-Qur’an? Apakah perlu, jika nyatanya kita
bisa dengan mudah dan fasih untuk memelajarinya, sementara orang-orang dari Negara-negara
tersebut belum tentu bisa fasih berbicara dengan bahasa kita (dan bahasa di luar mereka). Jadi, bukankah sudah sepatutnya bila kita bangga dan cinta menjadi bagian dari negeri ini?^.^
Daftar
Pustaka
Ahmad, Syauqi. 2013. Mengapa
Orang Barat Egois secara Bahasa. (http://syauqigoblog.blogspot.com/2013/11/mengapa-orang-barat-egois-secara-bahasa.html,
diakses pada 06 Maret 2015).
Anwar, Saiful.
2015. Wanita-Wanita Islam China Ini Hafal 30 Juz Al-Quran. (http://www.pustakatahfidz.net/2015/01/wanita-wanita-islam-china-ini-hafal-30.html,
diakses pada 05 Maret 2015).
Davinof. 2013. Lidah
Orang Indonesia Memang Hebat Luar biasa. (http://www.kaskus.co.id/thread/51a47ca64f6ea1bb7c00000c/lidah-orang-indonesia-memang-hebatluar-biasa,
diakses pada 05 Maret 2015).
Hasim, Muhammad.
2011. Orang Indonesia Pembicara Bahasa Inggris Terbaik di Dunia. (http://novenrique.blogspot.com/2011/03/orang-indonesia-pembicara-bahasa.html,
diakses pada 06 Maret 2015).
Swan, Anna. 2012. Ketika Orang
Jepang Ngomong Inggris. (http://www.annaswan.com/2012/06/ketika-orang-jepang-ngomong-inggris.html,
diakses pada 05 Maret 2015).
Windiyanas. 2013. Mengapa Orang
Korea Sulit Berbahasa Inggris. (https://windiyanas.wordpress.com/2013/09/26/mengapa-orang-korea-sulit-berbahasa-inggris-my-article/,
diakses pada 06 Maret 2015).
Mas JIM! ah, untuk kesekian kalinya mas JIM menyadarkan Ishmah, ah... betapa indahnya menjadi bagian dari bangsa indonesia..
BalasHapusya, Ishmah ^.^
Hapusmakanya kita patut bersyukur atas kesempatan yang diberikan oleh-NYA dengan menjadikan kita bagian dari bangsa Indonesia.
iya ya bener juga...
BalasHapusorang Jepang kalau bicara bahasa Inggris agak susah dipahami, masih terdengar logat Jepang-nya, bahkan mereka punya kata-kata Jepang Inggris sendiri, kata-kata yang disadur dari bahasa Inggris
hu'um, betul sekali.
HapusWah saya semakin sadar lagi nih tentang kefleksibelan itu dan harus bertambah syukur akan hal itu, :-) karena sering lupa apa yang bisa saya syukuri hidup di tanah ini.
BalasHapusNice post sob
Oleh karenanya bersyukur itu pernting ^^
HapusSetuju :)
BalasHapusINDONESIA gtu lohhhh :D BANGSA DENGAN LIDAH LUAR BIASA
BalasHapus