- Back to Home »
- Corat Coret Curhat , Renungan »
- BERBANGGALAH KARENA SIBUK
Posted by : JIM
Minggu, Oktober 12, 2014
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...
Kesibukan adalah saat di mana seseorang mempunyai banyak kegiatan, sehingga membuatnya merasa hanya memiliki sedikit waktu luang untuk beristirahat. Yang mungkin menyebabkan sebagian orang merasa jenuh dan lelah. Atau seringkali membuat seseorang memunculkan sifat alaminya, yaitu berkeluh-kesah.
إِنَّ الْإِنسَانَ خُلِقَ هَلُوعًا“Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir.” [Q.S. Al-Ma’arij (70) : 19]
Mungkin memang dengan adanya jadwal yang sibuk, membuat kita jenuh dan lelah, tetapi sebaiknya bersyukurlah, dan berbanggalah. Karena hal tersebut (kesibukan) menunjukkan kepada kita bahwa kita memiliki waktu yang begitu berharga. Serta mengajari kepada kita bagaimana cara menghargai waktu dan bagaimana cara untuk memanfaatkan ataupun mengatur waktu dengan baik.
Coba bayangkan bila kita tidak memiliki sebuah jadwal yang sibuk, tidak ada satupun yang harus dan mau dikerjakan, serta tidak ada satupun orang ataupun teman yang mengajak kita untuk melakukan sesuatu, apa yang akan terjadi? Mungkin kita akan bermain, jalan-jalan, berbelanja, atau yang paling bagus mengunjungi/ bersilaturahim ke tempat teman untuk sekadar mengobrol/ bercanda. Yah yang pasti mencoba untuk mencari-cari sebuah kesibukan ataupun kegiatan.
Tetapi coba bayangkan bila kita sibuk, di saat banyak jadwal ataupun hal yang harus dilakukan, sehingga bila hal-hal yang harus dilakukan itu di-list, maka seakan tidak memiliki waktu untuk beristirahat, apakah akan terlintas dalam pikiran kita atau ada keinginan dalam benak kita untuk mencari-cari sebuah kesibukan? Tentu tidak, bukan? Bahkan yang mungkin adalah muncul pemikiran (dan mungkin disertai keluh-kesah) tentang kapan semuanya akan berakhir dan kapan ada waktu senggang.
Dan kalau dari pengalaman penulis pribadi (sedikit curhat nih), bahkan seringkali kesibukan itu justru menimbulkan sebuah pemikiran-pemikiran ataupun ide-ide tertentu. Ya, sering sekali di tengah kesibukan muncul sebuah ide, tetapi ketika sudah mencapai waktu senggang dan mencoba menuangkan ide tersebut ke dalam aksara, ternyata sudah lupa tentang ide yang tiba-tiba menyembur di tengah kesibukan. Sehingga seringkali bergumam dalam hati, “Apaan sih, padahal tadi kepikiran sesuatu, tapi apaan yah?” Dan itulah kesalahan besar penulis dahulu, bahkan kadang-kadang hingga sekarang. Seharusnya kemanapun membawa pena/ pensil beserta buku catatan kecil ataupun kertas. Memang entah sejak kapan, penulis selalu mencoba untuk menerapkannya, senantiasa membawa alat tulis tersebut. Tetapi yah… begitulah, seringkali miss alias kelupaan/ kelewatan mencatat ide yang muncul di tengah kesibukan.
So, intinya (seperti yang pernah diucapkan Ustadz di tempatku juga), jangan berkeluh-kesah apalagi emosi ketika dilanda kesibukan. Tetapi justru bersyukurlah. Banggalah. Karena kesibukan itu menandakan kualitas diri kita. Bila kita sibuk dalam urusan kebaikan, berarti bersyukurlah karena kita berada di jalan orang-orang yang baik. Begitu pula sebaliknya. Tetapi hal yang perlu diingat dan menjadi dasar, sesibuk apapun diri kita, ingatlah tempat kita. Hanya seorang manusia biasa di dunia fana. Jangan melupakan HabluminAllah wa Habluminannas (hubungan kita dengan Allah dan dengan manusia dengan sekeliling). Artinya, sesibuk apapun kita, tetap senantiasa berdzikir kepada-NYA dan tetap jaga ibadah kita. Jangan sampai kesibukan membuat diri kita lalai akan-NYA. Serta ingat pula bahwa kita adalah makhluk sosial, yang senantiasa membutuhkan bantuan orang lain. Oleh karena, tetap berbuat baiklah pada orang lain, tetap melakukan kebaikan-kebaikan sosial.
“Berbanggalah karena sibuk. Sebab berkatnya, kita belajar untuk menghargai, memanfaatkan, dan mengatur waktu dengan baik.” [JIM]
Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada-Ku. [Q.S. Adz-Dzariyat (51) : 56]
Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. [Q.S. Al-Qasas (28) : 77]
postingan nya bermanfaat!
BalasHapusAlhamdulillah bila bermanfaat. ^_^
HapusPostingannya inspiratif, terimakasih untuk sharenya :)
BalasHapusSaya juga lagi menikmati kesibukan antara kerja dan kuliah.
terima kasih kembali :)
Hapusyaps, semoga kesibukan kita selama ini bermanfaat dan dapat barokah. Amin. ^_^