- Back to Home »
- Fisika , Pengetahuan »
- Sinar X
Posted by : JIM
Kamis, September 29, 2011
Sejarah Sinar X
Sinar X pertama kalinya ditemukan oleh fisikawan jerman yang bernama Wilhelm Roentgen Pada tahun 1895. Penemuan Sinar X diinspirasi dari hasil percobaan mengamati gerak elektron dari katoda ke anoda di dalam tabung kaca hampa udara yaitu diantaranya tabung katoda (J.J Thompson) dan foto listrik (Heinrich Hertz). Peristiwa terjadinya sinar-X diawali dari percobaan Heinrich Hertz pada tahun 1887 dengan menggunakan tabung hampa udara yang berisi katoda dan anoda yang dihubungkan dengan sumber listrik E
Penjelasan mengenai Sinar X
Sinar X merupakan pancaran gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang yang sangat pendek yaitu hanya 1/10.000 panjang gelombang visible light dan besar energinya yang berkisar 100 eV- 100 ekV. Panjang gelombang sinar X jika dinyatakan dalam satuan angstrom adalah 10‐9 cm atau 0.1 Ao yang mana besar 1 angstrom(Ao)= 10-10 m= 1/10.000.000.000 m. Sangat pendeknya panjang gelombang sinar X, memungkinkan sinar X dapat menembus benda‐benda /bagian tubuh yang dilaluinya.
Sinar X dapat dihasilkan oleh pembangkit sinar-X yaitu berupa tabung hampa udara yang di dalamnya terdapat filamen yang juga sebagai katoda dan terdapat komponen anoda. Jika filamen dipanaskan maka akan keluar elektron dan apabila antara katoda dan anoda diberi beda potensial yang tinggi, maka elektron‐elektron bermuatan negatif akan bergerak dipercepat menuju anoda yang bermuatan positif. Saat elektron-elektron bertumbukan secara tidak lenting dengan anoda, maka konsekwensinya adalah terjadi pancaran radiasi sinar-X yang melalui 2 proses yaitu interaksi collisional atau interaksi radiasi. Untuk memproduksi sinar X digunakan pesawat sinar X yang dalam mengahasilkan pencitraannya dibutuhkan instrumentasi-instrumentasi baku, diantaranya adalah sebagai berikut
1. Tabung sinar-X
Tabung sinar-X berisi filamen yang terbuat dari tungsten, sedangkan anoda terbuat dari logam Cu, Fe atau Ni.
2. Trafo Tegangan Tinggi
Trafo tegangan tinggi berperan sebagai penyuplai listrik tegangan tinggi yang berfungsi untuk mempercepat elektron di dalam tabung. Trafo tegangan melipatkan tegangan dari sumber bertegangan rendah 30 kV sampai ke tegangan tinggi 100 kV. Pada trafo tegangan tinggi diberi minyak sebagai media pendingin.
3. Instrumentasi kontrol
Sistem kontrol berfungsi mengatur parameter pada pengoperasian pesawat sinar-X. Instrumentasi kontrol terbagi menjadi 5 modul yaitu :
a. catu daya AC dari sumber PLN
b. modul pengatur tegangan (kV)
c. modul pengatur arus (mA)
d. Power supplay (Catu daya DC )
e. modul pengatur waktu pencitraan (S)
f. modul Kendali sistem
Pemanfaatan sinar X
Dalam kehidupan sehari-hari, pemanfaatan Sinar-X umumnya digunakan untuk mendiagnosis gambar medikal dan Kristalografi Sinar-X pada bidang medis. Sinar X lebih familiar dengan sebutan Sinar Roentgen. Akan tetapi perlu diwaspadai pula bahwasanya selain bermanfaat, sinar X juga dapat menimbulkan bahaya secara biologik dari radiasi ion sinar X.
Sumber : http://rncollege.wordpress.com/