Jumat, Maret 23, 2012
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Ya, dalam RCY itu, ku memiliki seorang teman yang bisa dibilang agak nakal gitu. Yah... ku tak perlu menceritakan bagaimana kenakalannya. Tapi, karena anak ini lah… ku teringat pada kegiatan itu. Saat itu ada kegiatan yang mengukur kecepatan dan ketepatan membaca. Kami disuguhi semacam bacaan dan diberi waktu sekian menit untuk membacanya. Tetapi, bagi yang bisa selesai membacanya lebih cepat dari waktu yang diberikan, bisa mengangkat tangan, dan akan mendapatkan poin. Ya, poin. Karena dalam kegiatan ini dibuat semacam lomba/ game gitu. Dan kami berlomba untuk mengumpulkan poin sebanyak mungkin. Tetapi bayangkan saja, dalam lomba atau kegiatan yang ini (kecepatan dan ketepatan membaca), temanku yang ku bilang agak nakal ini, dialah yang menguasai permainan, jauh sebelum waktu yang diberikan berakhir, dia selalu hampir menjadi yang pertama selesai. Eits, kalau sudah selesai membaca bukan hanya tinggal angkat tangan, kalau gitu mah semua juga bisa. Tapi, jika sudah selesai, dites terlebih dahulu, paling-paling ditanyai isi pokoknya. Ya, biar tahu apa benar-benar membaca atau hanya angkat tangan. Eh, ternyata anak yang ku bilang tadi, selalu bisa menjawabnya dengan mudah. Dari beberapa kali dalam game kecepatan dan ketepatan membaca ini, hampir selalu dia yang berhasil memenangkannya. Mungkin hanya sekali dia kalah cepat, karena seingatku, ada sekali waktu seorang cewek yang berhasil lebih dulu. Tetapi bagaimanapun, dalam game itu, dia yang menguasai jalannya permainan.
Aku sendiri tak menyangka, seorang temanku yang dikenal sebagai anak bandel, nakal, dan sama sekali tak pernah dianggap sebagai anak pintar/ cerdas. Memang, kalau dilihat dari prestasinya, tak bisa dianggap sebagai anak yang hebat. Tetapi bayangkan saja, bisa membaca dan memahami bacaan secepat itu. Bahkan aku, yang sebenarnya gak pintar-pintar amat ini, bisa tak berkutik dan kagum saja. Ku tak menyangka dia bisa sehebat itu. Kalau saja dengan kecepatan membaca seperti itu, dia mau rajin membaca, aku yakin dia bisa jadi dikenal karena kepintaran atau kehebatannya.
Ya, benar juga, sebenarnya tak ada yang namanya orang pintar atau juga orang bodoh, yang ada hanya kemauan. Asalkan ada kemauan, seseorang bisa jadi hebat. Tapi bukan berarti hebat dalam segala hal. Karena setiap manusia pasti ada kelebihan dalam suatu bidang, dan juga kelemahan dalam bidang lainnya. Asalkan ada kemauan untuk “mengasah” kemampuan dalam bidang yang dikuasainya, pasti orang tersebut akan menjadi luar biasa hebatnya. Tetapi sayangnya, orangtua zaman sekarang selalu menuntut anaknya untuk bisa ini, bisa itu. Dan begitu pula sang anak, biasanya anak yang dibilang pintarr itu adalah anak yang menguasai pelajaran semacam matematika, fisika, kimia, dan yah… yang semacam itu. Tetapi menurutku hal yang semacam itu kesalahan besar. “Karena Setiap Manusia Memiliki Kelebihannya Sendiri.”
Yah… kalau saja setiap manusia memiliki kemauan untuk mengoptimalkan kemampuan yang dimilikinya, dan tidak melakukan hal-hal “bodoh” yang hanya merugikan diri, pasti dunia akan terasa lebih indah. ^_^
