ShadowZ Space

Seringkali di antara kita mendengar istilah ‘plagiat’, dan mungkin kita mengartikannya sebagai peniruan atau penjiplakan. Tetapi, bagi yang belum tahu atau masih bertanya-tanya apakah plagiat itu? Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), plagiat diartikan sebagai pengambilan karangan (pendapat dsb) orang lain dan menjadikannya seolah-olah karangan (pendapat dsb) sendiri, seperti menerbitkan karya tulis orang lain atas nama dirinya sendiri.

Memang rasanya begitu menjengkelkan bila karangan atau hasil karya yang susah-susah kita buat di copas begitu saja dan diakui oleh orang lain, begitu pula para blogger yang tidak jarang mengeluh bila melihat hasil tulisannya atau karangannya berada di blog orang lain tanpa menyebutkan penulis/ sumber sebenarnya, alias mengatasnamakannya sebagai tulisan pemilik blog lain tersebut yang sama sekali tidak ikut menuangkan pendapatnya.

Terlebih lagi apabila ada yang melakukan mem-plagiat-an terhadap blog kita menggunakan ‘robot’. Ah, pastinya rasanya menjengkelkan. Nah… apa sih maksudnya menggunakan robot?  Eh, bukan berarti seseorang orang yang memiliki robot kemudian menyuruh robotnya untuk mencari beberapa artikel bagus dan bermanfaat untuk dipostingkan ke blognya tersebut. Bukan, tetapi itu artinya, setiap postingan yang diterbitkan oleh blog yang sudah menjadi sasaran dari para plagiator, maka akan secara otomatis menjadi sebuah postingan blog plagiator ini. Yah… otomatis mem-plagiat-kan tanpa ikut campur tangan si plagiator. Nah… kalau sudah begitu, dampaknya ya pada blog yang menjadi sasaran para plagiator ini. Dampaknya bukan hanya artikel dari blog sasaran yang menjadi hak si plagiator, tetapi juga, ada kemungkinan pihak google akan mendeteksi akan adanya sebuah kejanggalan antara blog milik sasaran dengan blog milik plagiator. Pihak google akan mencurigai bahwa adanya penggunaan robot (otomatis plagiat) pada blog sasaran ini dan blog plagiator. Yah… bukan hanya blog plagiator saja yang akan dicurigai, tetapi juga blog sasaran, karena tentu pihak google tidak akan mengetahui siapa yang melakukan pem-plagiat-an.

Nah… jadi siapa gini yang rugi? Tentu seseorang yang menjadi sasaran para plagiator. Jika sampai pihak google mencurigai akan adanya pem-plagiat-an semacam ini, maka ada kemungkinan pihak google akan menutup kedua blog ini (blog milik sasaran dan blog milik plagiator). Kalau si plagiator-nya mah bisa tenang dan santai, tanpa perlu risau dan galau, karena artikel-artikelnya sih bukan milik sendiri, kalau blognya sudah terblokir begitu, tinggal buat blog baru dan cari sasaran blog yang lain. Nah yang menjadi korban si plagiator ini mungkin yang bakalan risau jikalau begini jadinya.

Yah… hal semacam ini memang begitu menjengkelkan. Begitu pula dengan saya baru-baru ini, ketika melihat ada sebuah blog (seperti screenshot di atas) yang melakukan pem-plagiat-an terhadap blog saya yang ini. Wuih…. Jengkel? Pasti. Saat melihat artikel-artikel yang ku tulis berada di sana. Fyuh…. Apalagi saat melihat cerita-cerita fiksi lamaku yang berada di sana. Kalau sekarang sih, cerita-cerita fiksiku sudah ku hapus dari blog ini dan ku pindahkan ke blog ShadowZ Fiction yang juga milikku. Mohon maaf sebelumnya bila blog ShadowZ Fiction tersebut itu ku beri akses yang sangat terbatas, seperti tidak bisa di klik kanan, tidak bisa di-copy, tidak bisa membuka kode sumber, dan sebagainya. Yah… semata-mata itu untuk mencegah pem-plagiat-an.

Sekarang kembali pada persoalan blogku yang ini yang di-plagiat-in. Emang sih ketika melihatnya rasanya jengkel bila sampai di-plagiat-in kayak gitu. Tetapi tak apalah. Lagipula blogku yang ini isinya cuma begini-begini saja. Cerita-cerita kayak gini, dan mungkin juga informasi serta pengetahuan lain yang ku ambil dari web/ blog lain yang tetap aku tuliskan sumbernya.

Sebenarnya, apa sih untungnya mem-plagiat-in blog orang? Aku sih kurang mengerti dengan ‘karep’nya si plagiator ini. Tetapi kalau dilihat dari tampilan blog yang penuh dengan iklan itu, yah pasti tidak lain hanya untuk uang. Tanpa perlu ikut campur tangan mengurusi tuh blog, blog itu tetap akan tampak hidup dengan terus update-nya postingan-postingan baru yang sebenarnya milik orang lain. Sehingga tetap akan ada pengunjung yang datang untuk melihat update terbaru blog tersebut (yang sebenarnya dari blog lain) dan akan mencoba untuk menge-klik iklan-iklan yang terpampang di sana.

Setelah merasa jengkel tak karuan semacam itu, akhirnya aku bertanya hal semacam itu pada seorang temanku. Atas saran darinya, aku disuruh untuk tidak terlalu sering mempostingkan artikel, agar pihak google tidak mencurigai akan adanya penggunaan ‘robot’ di blogku ini. Dan juga aku disuruh untuk mengunci feedburner-nya. Untuk apa dan bagaimana cara mengunci feed burner? Yah… mungkin para pembaca bisa mencarinya sendiri di google.

Sekarang, entahlah, apa yang ada dipikiran plagiator semacam itu? Apakah hanya ada uang? Jikalau begitu, apa bedanya dengan para koruptor? Yang melakukan hal apapun yang sampai merugikan orang lain hanya untuk uang. Ayolah… bersikap tegas dan jantanlah. Jangan asal mem-plagiat-kan blog orang kemudian bersembunyi dibalik ‘robot’. Haduh… sadar gak sih bahwa betapa pengecutnya orang semacam itu. Ayolah… mulai sekarang, berhentilah untuk melakukan pem-plagiat-an. Jikalau memang ada informasi atau artikel menarik yang patut untuk di-share, maka minta izinlah lebih dahulu pada pemilik blog tersebut. Jikalau belum meminta izin, setidaknya paparkanlah alamat sumber aslinya, dengan begitu si penulis/ pengarang pasti juga akan mau mengerti.

So, STOP PLAGIAT!!!