Yang Lagi HOT!

Posted by : JIM Jumat, Juli 19, 2013

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...

Berhubung sekarang ada di bulan Ramadhan, maka pada bulan yang special ini saya akan menuliskan sesuatu yang ada kaitannya dengan Ramadhan. Baiklah, langsung saja.

Pada bulan Ramadhan ini, pasti sering mendengar hadits shahih riwayat Bukhari dan Muslim berikut ini bukan?
‘Dari Abu Huraira Radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallahu ‘alaihi wa salam bersabda, “Ketika Ramadhan dating, maka dibukalah pintu-pintu surga, dan ditutuplah pintu-pintu neraka, dan dirantailah syetan-syetan.”’
Yah, kalaupun gak pernah dengar haditsnya, tetapi setidaknya pasti pernah mendengarnya dari Ustadz-ustadz yang mengatakan bahwa syetan itu dikerangkeng/ dibelenggu/ dirantai ketika bulan Ramadhan.
Tetapi tidak jarang di antara kita bertanya, benarkah? Kalau syetan-syetan itu dibelenggu, kenapa masih banyak orang jahat? Kenapa masih banyak melakukan perbuatan maksiat? Kenapa masih selalu tergoda akan sesuatu perbuatan tercela? Kenapa dan kenapa?

Saya juga sering mempertanyakan hal tersebut, maka dari itu saya ingin mengulasnya di sini.
Tetapi sebelumnya, yuk kita mengenal dahulu apa itu setan (bisa mencoba untuk membaca dahulu mengenai perbedaan iblis, setan, dan jin pada postingan lama di sini). Menurut Fazrul Rahman (dalam Muhibbuddin, 2011), syetan mula-mula disebut iblis, yang tidak hanya mengingkari perintah Allah dan tidak mau menghormati Adam, ia juga terlibat dalam perdebatan panjang dengan Allah. Ketika Adam dan Hawa telah tergoda untuk memakan buah terlarang, maka yang menggoda mereka tidak lagi disebut iblis, tetapi syetan.

Berdasarkan pendapat itu, menurut penafsiranku sih itu berarti syetan adalah sebutan untuk iblis setelah ia menggoda Adam dan Hawa sehingga mereka diturunkan ke bumi. Itu artinya iblis itu adalah nama makhluk yang diciptakan dari api pada dahulu kala yang suka membangkang, tetapi saat ia menggoda Adam dan Hawa, nama iblis diganti menjadi syetan. Atau bisa juga ditafsirkan kalau iblis adalah nenek moyang syetan.

Kemudian, berdasarkan pernyataan Ibnu Al-Laits (dalam Muhibbuddin, 2011), “Ketahuilah bahwa sesungguhnya kamu mempunyai empat musuh yang perlu kalian perangi satu per satu. Pertama, dunia. Allah berfirman, ‘fa laa taghurranna kumul hayaaatid dunya’. Kedua, adalah nafsu. Rasulullah bersabda, ‘Yang paling menjadi musuh adalah nafsumu yang ada di antara dua tulang rusukmu.’ Ketiga, setan dalam bentuk jin (syaithaanul jin). Maka, mintalah perlindungan kepada Allah. Keempat, setan dalam bentuk manusia. Hati-hatilah kamu darinya.”

Nah, kalau penafsiran saya dari pendapat yang ini, yaitu yang dimaksudkan syetan-syetan dibelenggu adalah syetan dalam bentuk jin. Sedangkan syetan dalam bentuk manusia ada pada dalam diri individu seseorang, terlebih selain syetan disebutkan juga nafsu, yang mana bila nafsu tersebut tidak dikendalikan dengan baik, bisa jadi nafsu itu sendiri yang akan menjadi syetan yang mengalir dalam darah kita.

Selanjutnya, Muhibbuddin dalam bukunya sendiri menyebutkan bahwa setan sebagai energy negative dalam diri manusia adalah hawa nafsu yang cenderung mendorong manusia melakukan tindak kejahatan dan kerusakan. Dan dalam buku tersebut juga, ia mengutip perkataan Fazlur Rahman, “setan adalah kekuatan yang mengobarkan kecenderungan-kecenderungan jahat di dalam diri manusia”. Selain itu, dalam postingan saya yang terdahulu juga mendefinisikan syetan

Baiklah, langsung masuk ke dalam kesimpulan.
Seperti dalam hadits yang menyebutkan bahwa syetan-syetan dibelenggu, yang dimaksudkan itu adalah syetan-syetan dalam bentuk jin, atau yang sering diimajinasikan manusia sebagai makhluk lain yang seram dan sebagainya. Sedangkan, syetan yang bukan dalam wujud itu, alias syetan dalam wujud manusia, atau mungkin nafsu negative yang mendorong seseorang untuk melakukan perbuatan, itu masih ada, dan selalu ada. Jadi tidak mengherankan bila masih banyak hal-hal tidak senonoh merajalela di dunia, walau pada bulan Ramadhan.

Baiklah, sekian saja postingan ini saya buat. Maaf jika kurang memuaskan, karena blog ini bukan alat pemuas… :D
Jika ada yang salah mohon dikoreksi dan bila kurang jelas, info lebih lanjut bisa menghubungi Ustadz terdekat.
Selebihnya, Wallahu ‘Alam…



Sumber :
Muhibbuddin, Muhammad. 2011. Membaca Pikiran Setan. Jogjakarta : Najah.
(hehe.. lagi baca ini buku langsung dapat inisiatif untuk menulis postingan ini deh)

{ 4 Comments... read them below or Comment }

  1. Yups benar sekali sob, setan dari kalangan manusia itu yang masih berbuat maksiat ^^

    BalasHapus
  2. ya, tuh...
    lebih sulit menghadapi setan yg ada dalam darah manusia...

    BalasHapus
  3. Biar nguji shaum kita, makanya setan dari kalangan manusia diaburin, ga ikut dibelenggu.

    BalasHapus
  4. iya juga..
    yah tapi Wallahu 'Alam

    BalasHapus

- Copyright © ShadowZ Space - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -