- Back to Home »
- Inspiratif , Kata-Ku , Renungan , Sudut Pandang-Ku »
- DAKWAH SEBAGAIMANA MAKAN
Posted by : JIM
Sabtu, Mei 07, 2016
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...
Tujuan makan bukanlah untuk kenyang, melainkan untuk menghilangkan rasa lapar.
Sebagaimana makan, dakwahpun demikian. Tujuan kita berdakwah sesungguhnya bukanlah untuk membuat seseorang/ kelompok orang yang kita dakwahi menjadi bertaubat dan mendapat hidayah untuk kembali ke jalan yang lurus. Bukan! Bukan, itu tujuannya. Memangnya siapa kita? Hanya Allah-lah yang dapat memberikan hidayah ke dalam jiwa seseorang.
“Sungguh, engkau (Muhammad) tidak dapat memberi petunjuk kepada orang yang engkau kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang Dia kehendaki, dan Dia lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.”Terjemahan Q.S. Al-Qasas (28) : 56
“Bukanlah kewajibanmu (Muhammad) menjadikan mereka mendapat petunjuk, tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki.”
Terjemahan Q.S. Al-Baqarah (2) : 272
“Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan barang siapa dibiarkan sesat oleh Allah, maka tidak seorangpun yang dapat memberi petunjuk.”
Terjemahan Q.S. Az-Zumar (39) : 23
Sedangkan kita hanya sebagai perantara/ sebab seseorang mendapatkan hidayah. Dan tujuan kita sebenarnya berdakwah adalah untuk melepaskan tanggung jawab dan amanah yang kita pikul.
Dan ingatlah ketika suatu umat di antara mereka berkata, “Mengapa kamu menasihati kaum yang akan dibinasakan atau diazab Allah dengan azab yang sangat keras?” Mereka menjawab, “Agar kami mempunyai alasan lepas tanggung jawab kepada Tuhanmu, dan agar mereka bertakwa.”
Terjemahan Q.S. Al-A’raf (7) : 164
Maka, janganlah pernah berputus asa dalam berdakwah. Sekalipun kita menghadapi seseorang/ sekelompok orang yang tampak berhati keras dan seakan tak mampu lagi untuk menerima hidayah. Janganlah menyerah dan berputus asa, karena tujuan awal kita bukanlah untuk membuat orang tersebut mau untuk menerima dakwah yang kita berikan, melainkan agar kita memiliki alasan ketika bertemu dengan Allah kelak. Serta berpikiran positif-lah. Bisa jadi, dahulu orang tersebut keras dan tak mau menerima dakwah dikarenakan situasi dan saat yang tidak tepat, atau orang yang mendakwahinya dahulu dengan cara yang salah. Maka, berdakwahlah dengan cara yang santun dan carilah kondisi yang tepat untuk berdakwah, serta berpikiranlah yang positif, ‘in Syaa Allah kita akan menjadi perantara dari Allah untuk menuruhkan hidayah kepada seseorang.‘
“Barang siapa menunjukkan kepada kebaikan, maka ia mendapatkan pahala sebagaimana orang yang melakukan.”
Terjemahan HR. Muslim, 3509
Surabaya, 05 Mei 2016 / 27 Rajab 1437
~jim
betul itu, kita berdakwah hanya mengingatkan saja. kalau masalah perubahan ada di diri masing-masing. menarik artikelnya...
BalasHapussalam kenal..
salam kenal, kembali.
Hapusterima kasih. :)
Salut sama kamu, dek. Jangan lelah berdakwah ya :)
BalasHapusBlogger juga salah satu media dakwah loh. Pahalanya inshaAllah ngalir terus walaupun penulis bloggernya udah tiada :)
Hehe, iya, mbak, makasih.
HapusYah, mungkin ini salah saya juga sih, jarang BANGET bisa nge-blog, HANYA karena alasan 'sibuk' (yang mungkin bisa dibuat-buat).
Terima kasih, semoga bisa istiqomah menulis.
"Setiap manusia adalah penulis, maka tulislah sesuatu yang dapat membahagiakanmu di akhirat kelak." (Ali bin Abi Thalib)
^ quote bagus yang menjadi motivasi saya