ShadowZ Space

Pagi hari ini, aku ngobrol basa-basi dengan tukang / kuli yang sedang merenovasi rumahku. Kemudian kami melihat ada beberapa timses/ tim yang mengurusi kampanye gitu lah, sedang melepaskan banner-banner kampanye yang terpasang di sekitarku.

"Pemilu ini dukung siapa ya pak?" Celetukku pada salah seorang tukang yang sedang bekerja.

"Halah, mas, gak peduli kayak begitu itu. Siapapun yang jadi tetap aja nukang. Mending mikirin kerjaan.

"Owalah, ntar golput ya pak?"

"Enggak juga sih, paling nyoblos buat formalitas."

"Nyoblos siapa ya pak nanti?"

"Paling ya no. 02, udah terlanjur dapat kaos dan uang saku."

Nah, inilah kenapa ku bilang, Indonesia ingin bebas korupsi?! halah, itu adalah mimpi yang (masih) terlalu jauh, atau bahkan hampir mustahil.

Bagaimana enggak?! Korupsi sudah jadi budaya yang mengakar di kehidupan masyarakat Indonesia. Ini dari awal dan dari yang kecil isinya sudah korupsi. Ini di awal pemilihan pemimpin aja udah dimulai dengan korupsi. Jadi jangan heran kalo kepemimpinan ke depannya  penuh dengan korupsi.

Ingin Indonesia bebas korupsi?

Jangan hanya bermimpi, tapi mulailah segalanya dari hal terkecil. Mulailah menjauhi hal-hal yang merupakan dasar korupsi dari hal-hal terkecil.

Surabaya, 11 Februari 2024

(~jim)

Pernah gak sih terlintas di benak kalian seperti itu?

Kenapa namanya bukan tentara tidur, suster tidur, pejabat tidur, atau yang lainnya?

Kenapa harus polisi tidur?

Coba deh, kalian perhatikan, polisi-polisi (yang masih bangun) itu.

Coba perhatikan seksama, contohnya seperti di gambar berikut.

Yak, bisa kalian lihat betapa buncitnya perut mereka itu. Karena pekerjaan utama mereka itu cuma makan, tidur, makan, tidur, makan, tidur, makan, tidur, makan, tidur, makan, tidur, makan, tidur, makan, tidur, dan begitu seterusnya, hingga perutnya membuncit seperti itu.

Dan bila hal ini terus dilakukan rutin, selalu seperti itu, mereka pun kena karma hingga akhirnya saat mereka tidur, mereka tidak kuat lagi untuk bangun dan tertidur untuk selamanya. Dan karma inipun membuat mereka lama-kelamaan ~karena tertidur di jalan~ bersatu dengan jalan. Sehingga jadilah yg selama ini kita lihat polisi (yang) tidur (selamanya). Dan gundukan yang menghalangi jalan itu adalah perut buncit mereka.

Sekian dan terima gaji.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~

NB: Just joke, abaikan jangan dipercaya XD  

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...

Tidak terasa, waktu berlalu begitu cepat, tiba-tiba saja kita sudah berada di penghujung bulan, dan sebentar lagi kita akan kembali menemui saat-saat yang istimewa. Tentunya, khususnya bagi umat Muslim. Apa itu? Tentu sobat pengunjung di sini sudah memahami apa yang saya maksud. Tidak lain dan tidak bukan, sesuatu istimewa yang saya maksud tersebut itu adalah bulan Ramadhan. Tetapi, benarkah bulan Ramadhan merupakan suatu bulan yang istimewa? Kata siapa bulan Ramadhan adalah bulan yang istimewa? Dan kenapa disebut sebagai bulan yang istimewa?

Selamat pagi sobat pengunjung. Duh, rasanya sudah lama banget nih tidak merawat blog ini dengan baik. Alasannya, tentu saja, pasti alasan konvesional yang sudah umum diketahui, yaitu "SIBUK". Yah, sebenarnya sesibuk-sibuknya, seharusnya saya masih bisa menuliskan sesuatu di blog ini, tetapi yah namanya alasannya. Dan di artikel akhir-akhir inipun hanya artikel singkat yang ala kadarnya. Dan kali inipun sepertinya begitu, sedikit mau curhat untuk menuh-menuhin isi blog saja sih. :D

Biar gak mati ini blog.

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...

Sebagaimana makan, dakwahpun demikian. Tujuan kita berdakwah sesungguhnya bukanlah untuk membuat seseorang/ kelompok orang yang kita dakwahi menjadi bertaubat dan mendapat hidayah untuk kembali ke jalan yang lurus. Bukan! Bukan, itu tujuannya. Memangnya siapa kita? Hanya Allah-lah yang dapat memberikan hidayah ke dalam jiwa seseorang.

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...

Hello, selamat pagi sobat pengunjung! Di pagi yang cerah ini, yuk kita mengkhayal/ berandai-andai terlebih dahulu. Hehe... Pernah gak sih sobat pengunjung, entah itu bercanda dengan orang lain ataupun mengkhayalkannya sendiri, mengandaikan jika saja kita bisa menanam pohon uang? Tentu pasti asyik dong, kalau berbuah/ berbunga dan kita butuh uang, tinggal petik aja deh uangnya. Hehe, kalau penulis sih pernah, biasanya bercanda sih. Tetapi, kalau kita berpikir rasional, tentu gak mungkin dong. MUSTAHIL! IMPOSSIBLE gitu!

Namun, walau menanam pohon uang itu adalah suatu hal mustahil, ada loh suatu hal yang mungkin juga agak tidak rasional kalau dipikir secara awam, yaitu menanam suatu pohon yang setara dengan uang. Setara dengan uang? Maksud saya adalah PULSA! Tentu, kalau mau beli pulsa pakai uang, kan? Dan juga nominalnya pulsa biasanya seperti nominal uang, pakai penyebutan rupiah juga gitu. Jadi, yang dimaksud penulis di sini adalah menanam pohon pulsa. Ya, ini beneran menanam pohon pulsa, bukan kiasan atau sebagainya, tetapi bener-bener menanam. Dan kalau sudah berbuah, kita bisa memetik pulsa tersebut, sehingga gak perlu lagi deh mengeluarkan uang untuk beli pulsa.