ShadowZ Space

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...

Sebelum kalian mulai membaca postingan saya kali ini, saya ingin mengingatkan bahwa jangan salah sangka dengan judul postingan kali ini. Karena tulisan kali ini sama sekali tidak ada kaitannya dengan jin si makhluk halus itu. Melainkan kali ini saya hanya ingin ngobrol santai seputar celana jin.

Awal ceritanya nih, ketika tadi pagi (nulis ini postingan pas tengah malam, jadi anggap saja tadi pagi = pagi hari tanggal 15-04-15) saya berangkat ke kampus mengenakan celana jin.

* lah apa salahnya pakai celana jin?

Eh, sebentar, jangan asal memotong cerita. Mungkin bagi kalian emang biasa, tetapi bagi teman-temanku yang melihatku mengenakan celana jin, mereka pada memberikan respon yang tidak biasa.

“Tumben pake celana jin”

“Sejak kapan celanamu kayak gitu?”

Dan yang lebih parah lagi ada yang bilang, “sekarang ikut aliran apa kok bercelana jin?” -_-

Dan bukan hanya teman-teman sekelasku yang nanggapi kayak gitu. Lah di jalan saja ketika menyapa, menyinggung celana dulu. -_-

Mungkin bagi kalian yang tidak mengenalku akan merasa heran dengan hal tersebut. Apa yang salah dengan memakai celana jin? Emang sih gak ada yang salah. Hanya saja, teman-temanku selama ini belum pernah melihatku mengenakan celana jin. Mungkin oleh karenanya mereka heran ketika melihatku mengenakan celana jin. Padahal saya pernah kok mengenakan celana jin, sampai saat ini sudah empat kali (dan ini kali keempatnya). Atau mungkin karena saya tidak pantas menggunakan celana jin? Makanya mereka merasa aneh ketika melihatku menggunakannya.

Yah, pantas atau gak pantas saya menggunakan jin, pada dasarnya memang saya tidak suka menggunakan celana jin. Alasannya sih simpel, gak suka ribet aja. Karena menurutku celana jin itu meresahkan dan gak bisa bergerak leluasa. Apalagi yang model pensil gitu, ngeliatnya aja udah.... Haduh. Gak habis pikir, kok ada ya celana yang lubang untuk kakinya kecil seperti itu. Apa gak kesusahan dan ribet memakai celana seperti itu.

Karena pandanganku tentang celana jin yang ribet dan menyusahkan itulah makanya gak suka memakai jin dan gak pernah membeli. Ini punya satu aja dikasih. Sebenarnya dulu ketika SMA pernah dikasih sampai empat atau lima potong. Tapi yang satu sudah jadi gombal dan lainnya gak tau pada ke mana. Cuma nyisain satu celana jin ini karena merasa yang paling wajar dibandingkan yang lainnya, lubang untuk memasukkan kakinya cukup lebar. Sedangkan yang lainnya itu model pensil. Lubang untuk ngemasukin kakinya kecil, jadi ribet dan kesusahan untuk memasukkan kaki. Dan juga rasanya gerah. Pas pertama kali dikasih itu pernah nyobain memakai celana jin yang ribet itu dengan susah payah. Dan gak sampai satu jam menggunakan, sudah ngerasa gak betah, terasa gerah dan panas.

Huh... makanya itu, sampai saat ini saya selalu merasa heran bila melihat ada orang yang setiap harinya selalu terlihat mengenakan celana jin model pensil. Kok bisa merasa nyaman, padahal melihatnya saja, aliran udara untuk keluar-masuk ke/ dari kaki itu terhalang karena saking sempitnya lubang. Gak gerah ya? Apa nyaman untuk bergerak dengan celana yang begitu ketat? Dan juga, bagaimana caranya untuk memasukkan dan mengeluarkan kaki dari lubang sekecil itu. Bahkan, kalau saya melihat, celana-celana jin model pensil anak zaman sekarang ini jauh lebih meruncing, lubang untuk bagian kakinya jauh lebih kecil dari yang pernah saya punyai dulu. Terlebih untuk celana-celana jin cewek. Buset dah. Perasaan ngepress sekali dengan ukuran kakinya, diameter lubang kakinya = diameter kaki. -_-

Haduh dah, kelewatan parah deh kalau melihat celana cewek zaman sekarang. Entah bagaimana pikiran mereka kok bisa merasa nyaman dengan celana semacam itu. Saya yang melihat saja merasa risih dengan cewek yang memakai celana seketat itu. Kok bisa mereka merasa nyaman? Padahal cewek kalau pakai rok terlihat lebih anggun dan memesona. Dan bagi cewek, pakai rok bukankah lebih nyaman ya? Kok malah memilih sesuatu yang lebih buruk? Saya saja, lebih terpesona ketika melihat cewek yang mengenak rok lebar, apalagi yang sampai terjuntai ke tanah. Melihatnya, serasa melihat seorang putri yang keluar dari istana :D. Atau mungkin cuma pandangan pribadi saya saja ya? Karena dalam imajinasi saya, seorang putri yang cantik jelita dari kalangan istana itu terlihat seperti wanita anggun dan berwibawa yang menggunakan gaun indah dan panjang hingga menjuntai ke tanah. Hehe. Tapi gak mungkin juga bisa melihat putri dalam imajinasi saya seperti itu di zaman katanya modern seperti sekarang ini. Tetapi yah, setidaknya cewek yang mengenakan rok lebar gitu lah, bukan cewek bercelana press bodi yang sekarang sedang mewabah seperti sekarang ini.

Dan ketika melihat ada cewek yang biasanya bercelana jin ketat tiba-tiba mengenakan rok yang menjulur lebar, saya seringkali terkejut melihatnya. Terkejut kagum dan terpesona. Karena terlihat beda. Tampak jauh lebih anggun dan dewasa. Tetapi gak sampai lama-lama melamun melihatnya, karena tanganku langsung menampar pandangan mata yang berdecak kagum. :D Gak boleh bro mandangi cewek kaya. DOSA LOH! :D

Sebaliknya, bila melihat cewek yang biasanya mengenakan rok tiba-tiba mengenakan celana, apalagi model pensil yang ketat gitu. Langsung risih melihatnya. Pikiran langsung ke mana. Ada apa dengan cewek satu ini? Kenapa jadi turun gini? Habis kena ajaran dari mana ini, sampai jadi menurun gini kualitasnya. Yah, pasti bakalan banyak pikiran-pikiran su’udzon yang menaungi benak ini. Tetapi gak lama-lama, keburu ditampar pula. Hush! Gak baik su’udzon. DOSA LOH! :D

Eh, udah deh. Ini sekarang kenapa malah ngomongin tentang cewek. Ya, biarlah mereka bergaya sesuai dengan mode yang mereka kira keren dan menawan itu. Pandangan orang kan beda-beda. Ini juga cuma dari pandangan pribadi. Karena memang menurutku....

Cukup sekian obrolan yang tidak jelas ini. Wassalam.