- Back to Home »
- Renungan »
- MUSLIM MUSIMAN
Posted by : JIM
Kamis, Juli 16, 2015
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...
Tidak terasa, ini memasuki penghujung Ramadhan, 29 Ramadhan, yang kemungkinan besar akan menjadi Ramadhan terakhir di tahun ini (ya tunggu kabar lebih lanjut dari pemerintah deh). Entah bagaimana yang lain, kalau dari saya pribadi sih, Ramadhan kali ini masih terasa kurang. Masih banyak hal yang belum saya buru dan capai di Ramadhan kali ini. Sedih rasanya :(
Kalau dari sobat pengunjung bagaimana? Di Ramadhan ini menargetkan sesuatu, bukan? Apakah sudah pada tercapai?
Yah, tapi apapun hasilnya itu, biarlah itu menjadi rahasia pribadi masing-masing dari kita. Yang pasti, semoga apapun yang telah kita lakukan dan apapun niat yang ingin kita amalkan, mendapatkan balasan kebaikan di sisi-NYA. Amin.
Nah, ngomong-ngomong tentang target, sobat pengunjung pasti tidak asing, bukan? Kebanyakan dari kita, umat Muslim, biasanya menjelang dan selama bulan Ramadhan, bangkit semangat menggelora dari kita untuk beramal dan beribadah sebaik-baiknya. Bahkan, umat Muslim yang dahulunya (selain bulan Ramadhan) tidak pernah / jarang beribadah, ketika memasuki bulan Ramadhan, dengan sigapnya rajin beribadah. Seakan bulan Ramadhan menjadi bulan penebusan akan jarangnya ibadah di bulan-bulan sebelumnya. Hal semacam ini, sepertinya telah menjadi tradisi turun-menurun di masyarakat kita. Entah karena apa. Apakah karena iming-iming yang disampaikan ustadz-ustadz di berbagai kajian ataukah memang sudah kesadaran umat Muslim masing-masing.
Yah, apapun alasannya, ini adalah perkara baik, meningkatkan amal ibadah ketika memasuki bulan Ramadhan. Tetapi ada satu hal yang sungguh disayangkan, beribu-ribu sayang. Hal semacam ini hanya terjadi musiman, satu musim doang. Maksudnya, peningkatan tersebut hanya terjadi selama bulan Ramadhan. Setelah Ramadhan berlalu, semua kembali seperti dulu. Yang dulunya jarang mengaji al-Qur’an, kembali lagi al-Qur’an hanya dijadikan sebagai hiasan. Yang dulunya sholat sering di akhir waktu, kembali lagi sholat telat mulu. Sebelum Ramadhan banyak maksiat, jarang ibadah, sering malas-malasan, ketika memasuki Ramadhan semuanya menjadi berubah, maksiat ditekan, ibadah meningkat, dan menjadi pribadi yang rajin beramal, namun ketika Ramadhan sudah berlalu, balik lagi deh, sama saja, gak ada perubahan antara pra dengan pasca Ramadhan. Dan hal semacam ini, sepertinya sudah men-tradisi banget. Haduh. Rasanya seperti ibadah itu hanya untuk satu musim, yaitu hanya untuk musim Ramadhan. Ini memangnya Muslim musiman apa?
Oh, ayolah sobat, marilah kita introspeksi diri masing-masing, yang mungkin memang Muslim musiman, yuk kita ubah diri kita masing-masing. Jadikan bulan Ramadhan itu sebagai momentum kita untuk melonjakkan kualitas ibadah kita, bukan hanya sebagai musim rajin ibadah sebulan (yang setelah itu kembali menjadi ibadah tragis). Seharusnya, bila di awal-awal tahun sholat masih suka telat (di akhir waktu), maka setelah melewati satu Ramadhan, sholat bisa lebih di awal waktu. Kemudian bila melewati Ramadhan berikutnya, maka sholatnya sudah bisa rutin ikut berjamaah, walau mungkin masih sering terlambat/ masbuk. Kemudian bila melewati bulan Ramadhan lagi, bulan-bulan setelahnya sholatnya bisa lebih baik lagi dengan rutin berjamaah tepat waktu. Dan bila melewati Ramadhan lagi, sholatnya menjadi jauh lebih baik lagi dengan bisa hadir di Masjid sebelum adzan berkumandang. Begitu pula dengan mengaji al-Qur’an, di awal mungkin masih jarang, setelah melewati bulan Ramadhan bisa rutin satu-dua ayat per hari. Di tahun berikutnya bisa satu halaman per hari. Tahun berikutnya lagi bisa satu lembar per hari. Dan selanjutnya, bisa deh sampai ODOJ (One Day One Juz). Serta yang pasti, bacaan al-Qur’an semakin baik dan terus semakin baik. Nah, begitu pula dengan ibadah-ibadahnya yang lain, yang seharusnya setelah melewati Ramadhan ini, kita bisa melakukan ibadah yang jauh lebih baik lagi di tahun sebelumnya.
So, kesimpulannya. Yuk sobat, kita semakin memperbaiki diri kita. Apa yang telah kita usahakan selama Ramadhan ini, peningkatan apapun yang telah kita capai, dan kualitas ibadah kita yang meningkat di bulan Ramadhan ini, mari kita pertahankan walaupun hingga bulan Ramadhan tahun ini berakhir. Jangan sampai kualitas ibadah kita kembali menjadi luntur, yang kemudian di Ramadhan kita yang berikutnya, kita hanya mengulang-ulang hal yang sama, memperbaiki kesalahan-kesalahan yang sama, dan meningkatkan kualitas ibadah yang sama saja dari tahun-tahun sebelumnya. Yuk bersemangat menjadi pribadi yang lebih baik. \(^.^)/