- Back to Home »
- Renungan , Sudut Pandang-Ku »
- APAKAH LGBT ITU?
Posted by : JIM
Minggu, Februari 14, 2016
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...
Apakah LGBT itu?
LGBT merupakan singkatan dari Lesbi, Gay, Biseksual, dan Transgender.
Eits.. eits, bukan, bukan itu maksud saya. Kalau itu mah sudah pada tahu.
Akhir-akhir ini kan ramai tuh pemberitaan di berbagai media tentang ?perjuangan? para ?komunitas? LGBT untuk mendukung dan melegalisasikan hukum LGBT. Nah, apa sebenarnya tujuan legalisasi tersebut? Kenapa perlu diperjuangkan? Apakah sebenarnya LGBT tersebut? Apakah LGBT itu sebuah kepercayaan atau hobi/ minat atau bawaan lahir ataukah sebuah kelainan/ penyakit atau bahkan wabah? Baiklah, mari kita tinjau satu per satu.
KEPERCAYAAN
Sebuah kepercayaan ataupun paham terhadap sesuatu memiliki sebuah keterikatan dan dampak besar terhadap jiwa seseorang, oleh karenanya, seseorang pasti akan membela dan memperjuangkan mati-matian terhadap kepercayaan ataupun paham yang dianutnya. Kepercayaan ataupun paham memiliki sebuah sistem baku yang mengikat, mengatur, dan didasarkan pada haluan dan tujuan yang jelas. Selain mengatur dan berdampak pada para penganutnya, juga memiliki sebuah aturan dan hubungan yang jelas terhadap lingkungan sekitarnya.
Sementara, bagaimana dengan LGBT? Apakah bisa dianggap sebagai kepercayaan? Ataupun paham? Apakah memiliki sesuatu yang jelas sehingga bisa dianggap sebuah kepercayaan atau mungkin paham? Sepertinya tidak ada bukan? Itu hanya timbul dari sebuah dorongan nafsu seksual yang tidak jelas yang mengarah pada ketidakjelasan. Jadi, apa yang patut diperjuangkan dalam LGBT? Sebuah ketidakjelasan?
HOBI/ MINAT
Biasanya, komunitas dibentuk dari sekumpulan orang yang memiliki hobi dan minat yang sama. Komunitas itupun terbentuk demi untuk saling mengekspresikan dan mengembangkan hobi/ minat di antara para anggotanya. Ada pula komunitas yang terbentuk demi tujuan mulia, semisal untuk peduli sosial dan lingkungan. Hal-hal semacam ini, dalam komunitas, memang layak untuk diperjuangkan, karena hobi/ minat memang harus terus diasah dan dikembangkan. Bahkan tidak jarang, dari sebuah hobi/ minat seseorang dapat berubah menjadi sebuah cita-cita/ tujuan hidup, atau pula menjadi pekerjaan kesehariannya untuk memenuhi kebutuhan hidup. Sedangkan, untuk komunitas yang dibentuk untuk tujuan mulia semacam peduli sosial dan lingkungan, memang layak dan harus diperjuangkan, karena itu bermanfaat bagi orang lain dan menyejahterakan orang banyak. Nah, lalu, komunitas LGBT? Memangnya untuk apa dibentuk? Dan untuk apa diperjuangkan? Apakah itu sebuah hobi/ minat yang layak diperjuangkan? Saya rasa bukan, kalaupun itu hobi/ minat, apakah itu hobi/ minat positif yang bermanfaat? Karena tidak semua hobi/ minat itu positif dan layak dibuat komunitas loh. Contoh mudahnya, misal ada segerombolan para tikus alias koruptor yang membentuk aliansi alias komunitas koruptor, dengan tujuan mengembangkan hobi korupsi mereka sekaligus mempermudah jaringan mereka dalam korupsi, nah, bagaimana reaksi kalian? Apakah akan setuju dan membiarkannya saja? Apalagi jika mereka sampai menuntut dan memperjuangkan agar komunitas mereka diakui.
Sekarang kembali lagi ke komunitas LGBT. Apakah dengan adanya komunitas tersebut dapat memberikan dampak positifnya bagi para anggotanya? Dapat mendukung keseharian hidup para anggotanya? Saya rasa tidak. Yang ada paling hanya membicarakan perihal seksualitas, dan itupun seksualitas secara menyimpang. Apalagi untuk orang lain atau lingkungan sekitar. Bukannya memberikan manfaat, yang ada malah memberikan dan mengajak ke suatu perihal menyimpang? Sama halnya dengan kiasan saya tentang komunitas korupsi tersebut, yang ada malah memberikan dampak negatif dan meresakan masyarakat sekitar. So, untuk apa komunitas LGBT dibentuk dan diperjuangkan? Masih pantaskah komunitas semacam ini didukung?
BAWAAN LAHIR
Sebagian orang yang mendukung dan memperjuangkan LGBT beralasan bahwa perilaku LGBT itu adalah bawaan lahir seseorang, sehingga sudah menjadi ‘hak’ bagi mereka para pengidap LGBT untuk mendapat hak dan perlindungan yang sama. Duh, saya gak mau komen banyak deh mengenai hal ini. Kok masih ada yang mikir penyimpangan sebagai bawaan lahir. Mungkin yang lebih pakarnya tentang hal ini yang lebih cocok menjelaskan. Video berikut mungkin bisa memberikan pencerahan bagi kalian, benarkah LGBT itu bawaan dari lahir?
KELAINAN/ PENYAKIT
Mau beralasan seperti apapun, sebenarnya tak dapat dipungkiri bahwa LGBT itu. minimal kalau bukan penyakit, adalah sebuah kelainan, hanya mungkin sebagian beralasan bahwa itu adalah kelainan sejak lahir. Tetapi setelah kalian melihat video di atas, sekarang kalian paham bahwa LGBT bukan bawaan sejak lahir, bukan? Nah, sekarang bagaimana sikap kita dalam menanggapi para pengidap LGBT? Diacuhkan atau bahkan diasingkan agar tidak menulari kita? Tentu tidak. Dan para pengidap LGBT pun sebenarnya gak mau disikapi seperti itu, karena jelas tidak berperikemanusiaan. Nah, karena berkelainan, apakah para pengidap LGBT ini harus sampai membuat komunitas, memperjuangkan, bahkan hingga meneriak-neriakkan tuntutan mereka agar diakui? Eh, emang mereka selama ini tidak diakui ya? Dan apakah sikap kita harus ikut-ikutan mendukung dan memperjuangkannya? Tentu juga tidak. Ini jelas bukan suatu hal yang bijak. Lah terus?
Coba dipikirkan baik-baik deh, semisal ada suatu kelainan/ penyakit yang memalukan (aib), contoh mudahnya AIDS, bagaimana sikap kita? Apakah kita harus menjauhi dan memusuhi para pengidap AIDS? Yang ada mereka malah tertekan dan putus asa. Kemudian bagaimana sikap para pengidap AIDS itu? Apakah akan berteriak-teriak untuk menyerukan pengakuan terhadap diri mereka agar diakui dan AIDS dilegalkan? Duh, ini tentu merupakan suatu hal bodoh, mana ada suatu aib malah diserukan sendiri agar semua orang tahu, dibangga-banggakan, bahkan hingga diperjuangkan. Aneh bukan bila suatu aib/ hal memalukan malah dibanggakan, yang ada mah ditutup-tutupi agar tidak ada yang tahu, karena itu hal memalukan. Kemudian bagaimana sikap para pengidap AIDS yang sebenarnya terhadap kelainan/ penyakit mereka? Tentu, mereka akan mencari sejuta bahkan semilyar cara untuk mengobati dan menyembuhkan penyakit mereka. Dan bagaimana sikap kita seharusnya? Tentu dengan merangkul (bukan dalam arti sebenarnya loh yah) mereka agar mereka tidak tertekan dengan penyakit mereka, menghibur mereka dan memberikan segala hal untuk mempercepat proses penyembuhan mereka. Karena obat kesembuhan pertama ada di pikiran loh, begitu pula dengan penyakit, tak jarang orang sakit itu karena pikirannya loh. Kalau pikiran terus sumpek, kalut, tertekan, dan gak karuan alias berantakan lah, bisa-bisa penyakitnya gak sembuh-sembuh dan malah terus drop. So, sikap terbaik kita adalah dengan mendukung mereka, tetapi bukan mendukung agar mereka terus terlena dan gak sembuh-sembuh dari penyakit mereka, melainkan mendukung agar mereka segera sembuh dari penyakit yang mereka idap.
Nah, sekarang kembali lagi ke masalah LGBT. Sama halnya dengan analogi saya di atas, so, yang terbaik yang dapat kita lakukan adalah mendukung dan membantu mereka untuk sembuh dari kelainan seksual yang mereka lakukan, bukan malah sebaliknya, menjerumuskan mereka lebih dalam lagi. Raih tangan mereka dan tarik mereka kembali ke jalan yang benar, bukan justru mendorong mereka jatuh ke dalam jurang.
WABAH
Kembali lagi ke pertanyaan awal saya, sebenarnya apa sih LGBT itu? Jika memang kelainan seperti yang saya sebutkan di atas, kita bisa menolong dan membantu mereka untuk kembali. Nah, tetapi bagaimana bila itu justru adalah wabah yang terus menyebar dan menjangkiti orang-orang sekitar? Waduh, jelas bahaya tuh. Dan, ah tauk deh, saya gak mau ngomong panjang lebar tentang ini. Kalian sendiri jelas tahu, kalau wabah, tentu harus dimusnahkan dan dihentikan penyebarannya.
Nah, cukup deh, pembahasannya, sekarang bagi kalian para pendukung atau bahkan pengidap LGBT, kembali ke pertanyaan awal saya, apakah LGBT itu sebenarnya? Kenapa kalian sampai gila-gilaan dan bahkan mati-matian untuk mendukung dan memperjuangkannya? Sebenarnya apa yang kalian dukung dan perjuangkan? Persamaan hak? HEIII!!! Sepertinya kalian harus lebih memahami apa itu hak sebenarnya. Coba deh, pikirkan baik-baik dengan pikiran jernih, hati nurani, dan fitrah kalian SEBAGAI MANUSIA. Dan jawab pertanyaannya, apakah LGBT itu sebenarnya? Apa yang diperjuangkan dan untuk apa memperjuangkan legalisasi LGBT?
Demikian saja yang dapat saya utarakan. Bila ada salah kata ataupun ketik, saya memohon maaf yang sebesar-besarnya. Semoga kita bisa berpikir jernih dan bijak dalam menyikapi sesuatu. Wassalamu’alaikum. (~jim)
Iya sih, LGBT itu memang isu yg sensitif. Saya sampai gak bisa ngomong apa2 klo udh berurusan sm komunitas yg satu ini. Hehe.. Pemahaman saya msih dangkal banget. Tp saya jadi tau sdikit2 dr postingan ini.
BalasHapusTrima kasih n slm knl :)
hehe, saya sendiri gak paham dengan cara pemikiran orang-orang semacam itu (pendukungnya juga)
HapusBro, sebaiknya di paragraf-paragraf awal dirimu membahas dengan pengertian gay, lesbi, biseksual, dan transgender dahulu untuk menyamakan presepsi pembaca.
BalasHapusowh...
Hapuskarena awalnya saya kira, pembaca sudah pada paham dan ngerti maksudnya
primitif yg dikemas modern :)
BalasHapusoh, bener juga
Hapus